INformasinasional.com, LANGKAT – Suasana tenang dan penuh suka cita warga Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, mendadak dihebohkan kabar mengejutkan. Belum lama setelah sukses menggelar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kecamatan pada 11–13 Juli 2025, muncul guncangan besar ditubuh pemerintahan desa: Kaur Keuangan Abdul Latief resmi mengundurkan diri!
Padahal, MTQ yang diselenggarakan dengan penuh gegap gempita berjalan lancar dan sukses, bahkan sempat dirayakan dengan syukuran beberapa hari kemudian. Namun, dibalik euforia itu, muncul bara konflik yang tak terduga. Perdebatan kecil antara Kepala Desa Muhammad Taufik, AMK dengan Abdul Latief dalam acara syukuran, justru meruncing hingga berakhir pada keputusan mengejutkan: pengunduran diri Abdul Latief dari jabatannya sebagai Kaur Keuangan.
Abdul Latief, yang akrab disapa Latief, dikenal luas sebagai sosok ramah, mudah bergaul dengan siapa saja, baik kalangan pemuda maupun orang tua. Bagi sebagian warga, ia dianggap perangkat desa yang memiliki integritas tinggi serta taat aturan. Maka, keputusan mundurnya Latief sontak menimbulkan pertanyaan besar.
Seorang perangkat desa yang enggan disebutkan namanya kepada INformasinasional.com mengaku sangat menyayangkan pengunduran diri tersebut.
“Latief itu orangnya jujur, berintegritas, dan punya semangat pengabdian. Tapi sayang, hanya karena pertengkaran sepele dengan kepala desa, beliau memilih mundur,” ucapnya.
Saat dikonfirmasi langsung, Abdul Latief membenarkan bahwa dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai Kaur Keuangan Desa Pantai Cermin. Dengan nada tenang, ia menegaskan,
“Memang benar saya telah mengundurkan diri. Saya ambil keputusan ini karena hati nurani saya sudah tidak cocok lagi. Lebih baik mundur, daripada harus melawan kata hati,” ungkapnya sambil mengelus dada.
Kepala Desa Pantai Cermin, Muhammad Taufik AMK, akhirnya angkat bicara. Ia membenarkan kabar pengunduran diri Abdul Latief. Namun, yang mengundang tanda tanya adalah proses pengangkatan pengganti. Abdul Latief digantikan oleh Usman alias Yonk Man, yang sebelumnya menjabat sebagai Kaur Kesra.
Ketua BPD Desa Pantai Cermin, Mahidin, justru terkejut saat mengetahui kabar pergantian tersebut.
“Saya pribadi tidak tahu soal pengangkatan dan penjaringan pengganti Kaur Keuangan. Seharusnya BPD wajib mengetahui dan dilibatkan dalam proses itu. Nanti saya tanyakan langsung kekepala desa,” tegas Mahidin, menimbulkan kecurigaan bahwa ada prosedur yang diabaikan.
INformasinasional.com berupaya meminta tanggapan dari Camat Tanjung Pura, Tengku Reza Aditya, S.IP. Namun, hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi melalui panggilan telepon dan pesan WhatsApp tidak mendapat jawaban. Bungkamnya camat semakin memicu tanda tanya publik terkait kisruh di Desa Pantai Cermin.
Sejumlah warga pun mulai bersuara. Mereka menilai pengunduran diri Abdul Latief bukan sekadar persoalan pribadi, melainkan potensi adanya masalah lebih besar dalam tata kelola pemerintahan desa.
Keputusan Abdul Latief mundur ditengah suasana gembira pasca-suksesnya MTQ membuat banyak pihak menilai ada “badai politik” yang melanda Desa Pantai Cermin. Pertengkaran sepele yang berujung pada pengunduran diri seorang perangkat desa berintegritas dianggap sebagai pukulan besar bagi pemerintahan desa.
Kini, publik menunggu sikap tegas BPD dan Camat Tanjung Pura dalam mengawasi serta mengklarifikasi mekanisme pengangkatan perangkat desa, agar kejadian serupa tidak menimbulkan krisis kepercayaan di tengah masyarakat.
Apakah mundurnya Abdul Latief hanyalah “riasan kecil” dalam dinamika pemerintahan desa, atau justru menjadi awal terbongkarnya persoalan serius di balik layar pemerintahan Desa Pantai Cermin? Waktu yang akan menjawab.
(Laporan: Ramlan)