INformasinasional.com, Kota Solok —
Senin siang (8/9/2025) di SD Negeri 09 Pasar Pandan Air Mati, Kota Solok, halaman sekolah berubah jadi panggung kecil harapan. Ratusan murid berbaris rapi dengan rantang di tangan, mata berbinar menunggu giliran. Isinya bukan sekadar nasi lauk-pauk, melainkan janji negara yang diwujudkan lewat Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sebanyak 2.900 paket makanan digelontorkan setiap hari sekolah melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 03 Yayasan Arsali Jaya Sentosa. Tak tanggung-tanggung, lembaga ini memikul amanat untuk memberi makan sehat pada murid dari 3 PAUD, 6 SD, 2 SMK, dan 1 SMA di Kota Solok.
“Menu bukan hanya soal kenyang, tapi harus sehat, higienis, dan bervariasi. Anak-anak jangan sampai bosan, apalagi abai gizi,” ujar Ari Handoko, perwakilan yayasan, saat ditemui disela peluncuran.
Program ini, kata Ari, tak lahir tiba-tiba. Ada serangkaian prosedur, standar, hingga syarat ketat yang harus dipenuhi. Begitu lolos verifikasi, SPPG 03 langsung tancap gas: dapur bekerja, rantang dikirim, anak-anak tersenyum.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solok, Desrifahmi, menyebut program ini sebagai salah satu tonggak penting. “Sejauh ini MBG berjalan lancar. Kami berharap keberlanjutannya makin kokoh, bahkan meluas ke sekolah lain,” katanya.
Dibalik gegap gempita, ada pertanyaan yang menggantung: apakah program ini sekadar seremoni politik atau benar-benar investasi jangka panjang untuk generasi emas? Sebab, pengalaman di banyak daerah menunjukkan, program makan gratis kerap macet di tengah jalan: terganjal anggaran, logistik, bahkan korupsi.
Namun hari itu, murid-murid di Solok tak mau pusing. Mereka hanya tahu rantang di tangan berisi lauk segar yang jarang mampir di meja makan rumah. Senyum mereka adalah testimoni paling jujur bahwa perut kenyang adalah hak, bukan hadiah.
Jika negara serius, program ini bisa jadi jawaban atas jeritan stunting, gizi buruk, dan kesenjangan pangan. Tapi bila setengah hati, MBG hanya akan menjadi catatan kaki: pernah ada gebrakan, lalu hilang ditelan birokrasi.
LAPORAN: YUDISTIRA