INformasinasional.com, AGAM – Malam di Banuhampu, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat pecah oleh operasi senyap. Unit Intel Kodim 0304/Agam, Minggu (21/9/2025) malam bergerak cepat setelah menerima laporan warga. Salah satu rumah di Jorong Surau Baru, Nagari Pakan Sinayan, disebut kerap jadi sarang transaksi sabu.
Pukul 21.20 WIB, prajurit bergerak. Seorang pria berambut keriting pendek, tubuh mungil, pincang, bertato, ciri yang telah dikantongi dari laporan intelijen, jadi target utama. Ia dikenal sebagai bandar tua, Muhammad Nur (51) tahun, wiraswasta yang sudah lama dibidik. Bersamanya, empat orang lain ikut diamankan, yakni kurir remaja, pengamen, sopir, hingga seorang wiraswasta tua yang disebut pemakai.
Dari penggerebekan itu, petugas menemukan bukti yang tak terbantahkan, sembilan paket sabu dengan berat total sekitar 1,09 gram, puluhan plastik klip, alat hisap, tiga telepon genggam, dompet hitam, hingga uang Rp361 ribu yang diduga hasil transaksi. Barang-barang itu disembunyikan dalam kotak permen pink dan sebuah bong hijau.
“Semua diamankan, termasuk pipet dan pirex yang masih berisi serbuk putih,” kata seorang sumber di Kodim Agam yang minta namanya tidak disebutkan, Senin (22/9/2025).
Tak berhenti disitu. Setelah para terduga digiring ke Markas Kodim 0304/Agam, penyelidikan berlanjut hingga larut. Namun kabar penangkapan cepat menyebar, membuat jaringan narkoba di Bukittinggi dan Agam buru-buru kocar-kacir. Upaya mengembangkan kasus ke bandar yang lebih besar pun kandas.
Sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, Senin (22/9/2025), Satresnarkoba Polresta Bukittinggi turun tangan. Dari hasil interogasi, hanya dua orang yang dianggap cukup bukti untuk diproses hukum, Muhammad Nur sang bandar, dan Mayulis (44) tahun, sopir yang mengaku sebagai pemakai. Tiga lainnya dilepas karena tidak kuat pasal.
Olah tempat kejadian perkara dilakukan dini hari, disaksikan Wali Nagari, perangkat desa, hingga Babinsa. Tepat pukul 03.15 WIB, dua tersangka bersama barang bukti resmi diserahkan kepada Satresnarkoba Polresta Bukittinggi untuk proses hukum lanjutan.
Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Ruly Indra Wijayanto SIK MSi melalui Kasat Narkoba AKP Nofridal SH MH membenarkan pihaknya telah menerima penyerahan tersangka narkoba dan barang bukti dari Intel Kodim 0304/Agam
Kasus ini menegaskan peran TNI dilapangan. Kodim 0304/Agam tak sekadar berjaga di perbatasan, tapi kini ikut menekan peredaran narkoba yang kian merajalela. “Narkoba sabu sudah terlalu mudah didapatkan di Bukittinggi dan Agam,” ungkap seorang perwira, menegaskan ancaman serius yang tengah menggerogoti masyarakat.
Penangkapan Muhammad Nur hanyalah satu babak dari perang panjang melawan narkoba. Meski sabu seberat satu gram lebih berhasil diamankan, kasus ini juga memperlihatkan betapa cepatnya informasi bocor di lingkaran bandar. “Jaringan narkoba sudah sangat luwes, bergerak lebih cepat dari aparat,” kata seorang pengamat lokal.
Bagi warga Banuhampu, malam itu menyisakan pelajaran pahit: di tengah kampung religius, narkoba ternyata bisa tumbuh subur. Bagi aparat, ini alarm keras. TNI dan polisi dituntut tak sekadar menangkap, tapi memutus rantai pasok sabu yang makin menjerat hingga kesopir, pengamen, bahkan remaja kuli bangunan.(rmo)
Discussion about this post