INformasinasional.com, MEDAN – Pergantian pucuk kepemimpinan ditubuh Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara berlangsung cepat dan penuh dinamika. Dari kursi Ketua yang sebelumnya ditempati Drs Muhammad Syahrir MIKom, kini estafet dialihkan kepada War Djamil SH, sementara posisi Sekretaris diisi Drs Agus S Lubis.
Syahrir mundur bukan karena konflik internal, melainkan karena mendapat “promosi” ke gelanggang yang lebih besar, duduk sebagai anggota Dewan Kehormatan (DK) PWI Pusat masa bakti 2025–2030. Jabatan prestisius yang lahir dari Kongres Persatuan PWI di Cikarang, Jawa Barat, pada 30 Agustus 2025 lalu. Ia bakal resmi dilantik bersama pengurus pusat lainnya, termasuk Ketua Umum Akhmad Munir dan Ketua DK PWI Atal S Depari, pada 4 Oktober 2025 mendatang di Solo.
“Ini bentuk kepatuhan kami pada PD-PRT PWI yang melarang rangkap jabatan. Saya pamit, sekaligus menitipkan semangat kebersamaan yang selama ini kita jaga di Sumut,” kata Syahrir dalam Rapat Pleno DKP PWI Sumut, Selasa (23/9/2025), yang dihadiri seluruh pengurus.
Namun, sebelum benar-benar melangkah kepusat, Syahrir menebar pesan menohok. Ia mengingatkan bahwa organisasi wartawan tertua di Indonesia ini masih dibebani pekerjaan rumah berat, merajut kembali benang kusut akibat sempat dualisme kepemimpinan, sekaligus menyiapkan SDM wartawan menghadapi transformasi digital.
“Kongres Persatuan harus jadi momentum menyudahi pertikaian internal. Kita wajib melahirkan jurnalis profesional, independen, dan bebas dari jebakan hoaks,” katanya, menekankan bahwa PWI tak boleh lagi terseret arus perpecahan.
Di Sumut, tongkat komando Dewan Kehormatan Provinsi, kini ditangan War Djamil.
War Djamil menyebut bahwa pergantian kali ini sekadar pengisian kekosongan. Tidak ada pergantian antarwaktu (PAW) karena masa bakti kepengurusan tinggal 13 bulan lagi. “Kami meneruskan sisa masa bakti hingga Oktober 2026. Fokus kami memperkuat eksistensi DKP, sekaligus mengawal kepatuhan anggota pada PD-PRT, KEJ, dan KPW PWI,” sebut Pemimpin Redaksi Harian Analisa itu.
War Djamil memastikan, hasil pleno segera dilaporkan ke PWI Pusat untuk mendapat pengesahan. Ia menambahkan, tantangan besar disisa masa bakti ini bukan sekadar administratif, melainkan menjaga marwah profesi wartawan ditengah derasnya arus digitalisasi informasi.
Dengan komposisi baru ini, DKP PWI Sumut ibarat tengah mengatur langkah dipapan catur. Satu perwira naik kegelanggang nasional, sementara pasukan didaerah harus menjaga barisan tetap solid. Sisa 13 bulan masa bakti akan jadi ujian, apakah organisasi mampu menutup periode dengan rapat dan bermartabat, dan diharapkan jangan sampai tercecer dijalan.(Misno)
Discussion about this post