INformasinasional.com, Pemalang – Jika rindu Malioboro tiba-tiba menyerang, tapi jarak dan dompet belum bersahabat, datanglah ke Pemalang. Kota di pesisir utara Jawa Tengah ini diam-diam menyulap Jalan Surohadikusumo menjadi versi mini Malioboro, romantis, klasik, dan penuh cahaya.
Bentangan jalan didepan kompleks Kantor Bupati Pemalang hingga ke Alun-alun kota itu kini menjelma jadi magnet baru bagi warga lokal dan pelancong dari Tegal hingga Pekalongan. Saat senja merayap turun, lampu-lampu bergaya klasik menyala satu per satu, memantulkan cahaya ke trotoar yang bersih dan rapi. Disudut-sudutnya, bangku-bangku besi dengan ukiran elegan seolah mengundang siapa pun untuk duduk, bercerita, atau sekadar menatap bintang bersama orang terkasih.
“Hampir mirip seperti Malioboro di Yogya, cuma bedanya ini lebih tenang dan bersih,” ujar Arum (30), warga Pekalongan yang rela menempuh perjalanan sejam hanya untuk menikmati malam Pemalang. “Suasananya romantis banget, lampunya itu lho, bikin betah.”
Tak hanya pasangan muda-mudi, fotografer dan konten kreator juga berbondong datang. Salah satunya Sandy, penggemar fotografi human interest yang menjadikan jalan ini lokasi favorit pemotretan.
“Kalau habis subuh, apalagi pas gerimis, suasananya dapet banget. Kabut tipis, bunga tabebuya warna-warni, romantisnya nggak kalah sama luar negeri,” ujarnya sambil menyiapkan kamera.
Dari ujung keujung, Jalan Surohadikusumo kini seperti panggung terbuka, dimana nostalgia dan modernitas berpadu dalam harmoni cahaya. Tak heran, banyak yang menyebutnya “Malioboro rasa Pemalang.”
Pemerintah Kabupaten Pemalang pun tak berhenti disini. Disekitar kompleks perkantoran dan sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, proyek citywalk sedang dikebut. Jika rampung, Pemalang akan memiliki ikon wisata malam yang bisa menandingi Yogyakarta dalam versi lebih tenang dan intim.
Romantis, bersahaja, dan penuh cita rasa Jawa, itulah Malioboro ala Pemalang. Sebuah ruang publik yang tidak sekadar indah dipandang, tapi juga menghidupkan kembali gairah kota kecil yang ingin dikenal bukan karena keramaiannya, melainkan karena pesonanya yang menenangkan.
Reporter: Ragil Surono
Editor: Misno Adi
Discussion about this post