INformasinasional.com, Langkat – Dari balik meja kerja Bupati Langkat yang ramai berkas dan dokumen perencanaan, aroma keseriusan terasa kental. Senin (13/10/2025) siang itu, Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH menerima kunjungan Anggota DPD RI Penrad Siagian, S.Th. Keduanya berbincang hangat namun strategis: membahas percepatan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG)—sebuah agenda nasional yang segera memasuki fase krusial diawal 2026.
Dalam pertemuan yang diwarnai semangat kolaborasi, hadir jajaran penting Pemkab Langkat, mulai dari Sekda Amril, S.Sos, M.AP, Kepala BPN Langkat Akhyar Sirajuddin, Kepala BPKAD Iskandarsyah, hingga Plt. Kaban BKD Syafriansyah Nasution. Mereka mendengarkan langsung arah kebijakan yang tak sekadar administratif, tapi menyentuh urat nadi kesejahteraan masyarakat, gizi, kesehatan, dan masa depan anak-anak Langkat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Langkat punya hak yang sama atas gizi yang baik. Sejauh ini sudah ada 10 dapur MBG yang beroperasi, dan 47 titik lainnya sudah kami siapkan dari total target 96 titik. Fokus kami berikutnya adalah memperluas ke wilayah pesisir,” tegas Syah Afandin, suaranya mantap, mencerminkan visi besar yang tak sekadar mengejar angka.
Program MBG memang lebih dari sekadar proyek sosial. Ia adalah fondasi kesehatan jangka panjang yang diharapkan mampu menurunkan angka stunting dan meningkatkan produktivitas masyarakat Langkat.
Penrad Siagian, senator asal Sumut yang dikenal vokal soal kebijakan publik, tak menutupi apresiasinya. “Langkat sudah dijalur yang tepat. Program ini adalah amanat nasional. Mulai 1 Januari 2026, seluruh dapur MBG di Indonesia wajib beroperasi. Kami ingin Langkat jadi daerah percontohan yang bukan hanya siap, tapi unggul sejak awal,” ujar Penrad.
Dibalik diskusi tentang gizi, muncul pula isu lain yang tak kalah strategis: percepatan penyelesaian pengangkatan tenaga honorer. Sebuah langkah penting untuk menegakkan keadilan bagi para abdi negara yang telah lama menanti kepastian status mereka.
Pertemuan ini tak berakhir sebagai seremonial belaka. Ia menandai titik temu antara visi daerah dan mandat nasional, bahwa pembangunan tak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri. Dalam harmoni kerja sama inilah, Syah Afandin dan Penrad Siagian sepakat: kesejahteraan tak cukup dijanjikan, ia harus diwujudkan.
Dan Langkat, tampaknya, sedang bersiap menjadi salah satu daerah pertama yang membuktikannya.(Misno)
Discussion about this post