INformasinasional.com, Jakarta — Langit sore Jakarta Pusat berwarna merah menyala, bukan hanya karena matahari tenggelam, tapi juga flare yang dinyalakan para mahasiswa didepan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (20/10/2025). Seruan “Cukup satu tahun!” menggema keras sebelum massa akhirnya membubarkan diri dengan meninggalkan jejak perlawanan diaspal ibu kota.
Aksi yang menamakan diri gerakan Cukup 1 Tahun itu menuntut banyak hal, tapi intinya satu, evaluasi total pemerintahan saat ini. Diantara tuntutan yang dibacakan menjelang bubar, mahasiswa menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai belum tepat sasaran, menuntut pembebasan rekan mereka yang ditahan, serta mendesak pencopotan menteri-menteri bermasalah dalam Kabinet Merah Putih.
Tak hanya itu, mereka juga menggugat wajah lembaga legislatif yang dianggap kian jauh dari rakyat. Reformasi sistem pendidikan nasional, realisasi anggaran 20% APBN untuk pendidikan, hingga kesejahteraan tenaga pendidik juga menjadi deretan desakan yang mereka lemparkan keras keudara. “Pendidikan jangan jadi proyek politik!” teriak salah seorang orator diatas mobil komando.
Aksi sempat memanas. Didepan barikade polisi, sejumlah mahasiswa melakukan teatrikal simbolik, tubuh-tubuh muda merangkak dijalanan, tanpa baju, mengejar uang yang digantung ditali oleh seseorang yang memantik rokok dimulutnya. Sebuah sindiran telak terhadap kekuasaan yang dianggap mempermainkan nasib rakyat kecil demi kepentingan segelintir elite.
Tak berhenti disitu. Flare dinyalakan, petasan dilepaskan ke udara bahkan sempat mengarah ke barisan aparat. Asap, teriakan, dan warna merah membaur diantara gedung-gedung megah sekitar Monas. Seolah Jakarta kembali menjadi panggung protes klasik: keras, simbolik, dan penuh makna.
Sekitar pukul 18.15 WIB, setelah tuntutan terakhir dibacakan, komando diberikan untuk membubarkan diri secara tertib. Lima belas menit kemudian, Jalan Medan Merdeka Selatan kembali normal. Lalu lintas yang sempat tersendat pun perlahan mengalir lagi.
Namun, gema tuntutan “cukup satu tahun” belum hilang. Masih menggantung diudara ibu kota seperti bara yang menunggu kembali menyala.*






Discussion about this post