INFORMASINASIONAL.COM, Humbahas — Ditengah kebijakan efisiensi anggaran nasional era Prabowo–Gibran, denyut semangat olahraga di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tak padam. Dibalik keterbatasan dana, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Humbahas justru menyalakan bara motivasi bagi atlet-atlet muda yang mengharumkan nama daerah ditingkat nasional dan internasional.
Sang motor penggerak semangat itu adalah Plt Kadis Disparpora Humbahas, Dina V.W.O. Simamora. Dengan gaya sederhana namun penuh ketulusan, Dina menyambut dua atlet kebanggaan Humbahas, Kristeven Tono Situmorang (peraih perak) dan Evita Maria Simbolon (peraih perunggu) cabang bela diri Sambo diruang kerjanya, Senin (27/10/2025).
Diatas meja tersaji kopi hangat, di antara tawa kecil dan percakapan akrab yang menebar kehangatan seorang ibu kepada anak-anaknya.
“Jangan cepat puas dengan medali yang sudah diraih. Teruslah berjuang, harumkan nama Humbahas dan jaga juga prestasi akademik kalian,” ujar Dina lembut tapi tegas.
Nada suaranya seperti menyalakan obor semangat didada dua atlet muda itu.
Dina mengakui, masa efisiensi anggaran menuntut setiap rupiah dipertimbangkan matang. Namun, katanya, “Efisiensi bukan alasan untuk memadamkan api prestasi. Selama kami di Disparpora, atlet berprestasi akan tetap mendapat perhatian, seberapa pun kemampuan anggaran daerah.”
Ia menambahkan, Bupati Humbahas turut menyampaikan selamat dan apresiasi atas prestasi para atlet muda itu. “Bupati berpesan agar semangat juang tetap dijaga. Pemerintah akan memberi penghargaan sesuai kemampuan fiskal daerah, namun dukungan moral dan kebanggaan rakyat Humbahas tak ternilai,” kata Dina.
Kehadiran Kabid Olahraga Aswin Silaban dan pelatih Sambo Humbahas Rina Ompusunggu melengkapi suasana pertemuan itu. Rina tak menutupi rasa terima kasihnya atas kepedulian Pemkab Humbahas.
“Kami mengapresiasi sambutan ini. Dukungan nyata seperti ini membuat kami yakin, pembinaan olahraga di Humbahas tidak akan pernah padam,” ujarnya.
Bagi para atlet muda, perhatian kecil itu lebih dari sekadar seremonial. Evita Maria Simbolon, sang peraih perunggu, menyebutnya “nafas baru bagi pejuang keringat.”
“Terima kasih karena masih memberi tempat bagi kami. Semoga perhatian seperti ini terus berlanjut,” katanya lirih, diaminkan Kristeven yang berharap bisa bertemu langsung dengan Bupati Humbahas.“Jujur, kami rindu. Kami ingin curhat dengan bapak kami,” ujarnya polos, namun sarat makna.
Dibalik ruang kerja sederhana itu, tersimpan kisah perjuangan dan tekad yang tak luntur oleh angka-angka anggaran. Ditangan Dina dan para pembina olahraga Humbahas, semangat itu terus dirawat agar kelak, dari perbukitan dan danau di Tanah Batak ini, lahir juara-juara baru yang mengibarkan merah putih dipodium dunia.
(Laporan:: Glen S. / Karmawan Silaban)






Discussion about this post