INformasinasional.com | Bulukumba – Turnamen sepak bola Piala Bhabinkamtibmas Polsek Ujungloe 2025 di Lapangan Desa Tamatto, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (27/10/2025), diwarnai kericuhan.
Salah satu tim peserta, PDP FC dari Desa Bontoharu, Kecamatan Rilau Ale, memilih walk out (WO) setelah menilai keputusan wasit merugikan timnya.
Pertandingan yang mempertemukan PDP FC dengan Agung Putra FC dari Desa Bontomacinna, Kecamatan Gantarang, berlangsung sengit sejak awal.Laga yang merupakan bagian dari Grup G itu berujung panas setelah PDP FC meninggalkan lapangan pada menit-menit akhir pertandingan. Padahal, tim asuhan Wawan sempat unggul 2-0 sebelum akhirnya kebobolan tiga gol beruntun yang dianggap kontroversial.
Protes Gol Offside, PDP FC Tinggalkan Lapangan
Manajer PDP FC, Wawan, menjelaskan keputusan untuk menarik timnya keluar dari lapangan dilakukan untuk mencegah kericuhan yang lebih besar antar pemain.
“Alasan kami WO karena pertandingan sudah tidak layak dilanjutkan. Kalau diteruskan, bisa timbul insiden yang lebih fatal. Jadi saya ambil keputusan untuk tarik tim,” kata Wawan kepada wartawan, Senin (27/10).
Menurut Wawan, dua dari tiga gol Agung Putra FC seharusnya tidak disahkan karena berbau offside. Ia menuding wasit utama Cillo dan asisten wasit Emil tidak konsisten dalam mengambil keputusan.
“Gol kedua jelas offside. Hakim garis sempat angkat bendera tapi jatuh, wasit tengah tetap sahkan. Gol ketiga juga aneh, empat pemain mereka offside tapi tetap gol,” ujarnya dengan nada kesal.
Atas insiden tersebut, PDP FC resmi menyatakan mundur dari turnamen sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan wasit.
Koordinator Wasit Bantah Ada Ketidakadilan
Sementara itu, Koordinator Wasit Andi Jufri, yang juga bertugas sebagai wasit cadangan pada laga tersebut, membantah adanya ketidakadilan dalam kepemimpinan pertandingan.
“Tidak ada masalah dalam keputusan wasit. Semua gol sah sesuai aturan,” tegas Andi Jufri, dikutip dari Radar Selatan, Senin (27/10).
Ia menilai keputusan wasit di lapangan sudah berdasarkan situasi pertandingan dan tidak ada unsur keberpihakan.PDP FC Desak Evaluasi dan Profesionalisme Wasit
Meski begitu, Wawan berharap panitia turnamen melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja perangkat pertandingan. Ia menilai turnamen sebesar Piala Bhabinkamtibmas seharusnya dipimpin oleh wasit berlisensi dan profesional.
“Ke depan, wasit harus benar-benar adil dan punya lisensi jelas. Jangan wasit cabutan. Ini turnamen besar, bukan mini soccer,” tegasnya.
Wawan juga menyoroti citra Polsek Ujungloe sebagai penyelenggara turnamen.
“Saya sangat menyayangkan karena ini bisa mencoreng nama baik Polsek Ujungloe sebagai penyelenggara,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Panitia Turnamen, Nirsal, menyayangkan sikap PDP FC yang memilih walk out tanpa menempuh mekanisme protes resmi.
“Saya sangat menyayangkan mereka langsung walk out. Padahal masih ada menit tersisa dan ada mekanisme protes resmi yang sudah disepakati saat technical meeting,” ujar Nirsal, Selasa (28/10).
Ia menjelaskan, kericuhan di lapangan bermula dari salah satu ofisial PDP FC yang berlari ke arah hakim garis hingga terjadi kesalahpahaman.
Reporter: Sapriaris“Mari kita jaga bersama situasi kamtibmas agar turnamen ini berjalan sukses dan jadi ajang silaturahmi antarwarga,” pungkasnya.






Discussion about this post