INformasinasional.com, DAIRI – Mapolres Dairi mendadak berubah jadi medan tempur, Rabu (12/11/2025) pagi. Teriakan, lemparan batu, dan botol kaca bersahut-sahutan, disusul semburan cabai giling yang membuat petugas kepolisian kelimpungan. Sepuluh polisi tumbang. Dua diantaranya luka robek dikepala dan telinga hingga dilarikan ke RSUD Sidikalang.
Kericuhan itu pecah sekitar pukul 10.00 WIB. Sekelompok massa, sebagian besar perempuan, datang berbondong-bondong menaiki mobil pikap kehalaman Mapolres Dairi. Mereka menuntut agar PS, tersangka perusakan aset milik PT Gruti segera dibebaskan. Awalnya, situasi masih terkendali. Polisi mencoba menenangkan massa. Tapi tensi cepat naik. Dalam hitungan menit, batu dan botol beterbangan.
“Untuk personel kita yang mengalami luka-luka akibat lemparan sekitar sepuluh orang. Dua personel luka di kepala dan telinga robek,” kata Kasi Humas Polres Dairi, Ipda Ringkon Manik.
Tak berhenti disitu. Massa juga melempari aparat dengan cabai giling, membuat suasana kian kacau. Polisi, TNI, dan Satpol PP yang bersiaga didepan Mapolres kewalahan. Suara tembakan peringatan sempat terdengar memecah udara. Namun, massa seolah tak peduli.
“Petugas sudah memberikan tembakan peringatan keudara agar massa berhenti, tapi tidak diindahkan,” kata Ringkon.
Situasi baru benar-benar terkendali sekitar pukul 12.00 WIB setelah polisi berhasil membubarkan kerumunan dan mengamankan sejumlah orang yang diduga provokator. Belum dipastikan berapa jumlah mereka.
Para polisi yang terluka kini dirawat di rumah sakit. Barang bukti berupa batu, botol, dan sisa cabai giling disita untuk pemeriksaan.
Kericuhan ini menyisakan pertanyaan besar: bagaimana kemarahan massa bisa meledak dihalaman institusi hukum?
Mapolres Dairi kini dijaga ketat, sementara penyelidikan atas insiden yang memalukan itu terus berjalan.(Misn’t)






Discussion about this post