INformasinasional com | Bulukumba — RSUD H. Andi Sulthan Dg Radja (HASDR) Bulukumba kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat.
Pada peringatan Pekan Kesadaran Resistensi Antibiotik Sedunia, Jumat (21/11), rumah sakit daerah tersebut menggelar edukasi publik bertema “Lindungi Masa Kini, Amankan Masa Depan: Gunakan Antibiotik Secara Bijak” di area Poliklinik Rawat Jalan.
Kegiatan ini menyasar para pasien dan pengunjung rumah sakit yang setiap harinya berinteraksi langsung dengan layanan kesehatan.
Melalui pendekatan edukatif yang komunikatif, RSUD HASDR ingin memastikan pesan mengenai bahaya resistensi antibiotik tersampaikan secara tepat, sekaligus membangun kesadaran kolektif akan pentingnya penggunaan antibiotik secara bertanggung jawab.Edukasi dari Ahlinya: “Antibiotik Bukan Obat untuk Segala Jenis Penyakit”
Narasumber utama, dr. Utma Laela Warka, Sp.MK, dokter spesialis Mikrobiologi Klinik, tampil memberikan pemaparan mendalam mengenai apa itu antibiotik, bagaimana mekanisme kerjanya, dan mengapa penggunaannya tidak boleh sembarangan.
Dalam penjelasannya, dr. Utma menegaskan bahwa masih banyak masyarakat yang keliru memahami fungsi antibiotik.
“Antibiotik tidak bekerja untuk penyakit yang disebabkan oleh virus. Karena itu, jangan meminta antibiotik jika dokter tidak meresepkannya,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa ketidaktepatan penggunaan antibiotik—baik dari sisi dosis, indikasi, maupun durasi konsumsi—dapat memicu resistensi. Jika ini terjadi, antibiotik tidak lagi efektif di masa depan, sehingga kondisi yang seharusnya mudah diobati bisa berubah menjadi ancaman kesehatan yang serius.
Gerakan Perubahan Perilaku untuk Masa Depan yang Lebih AmanSelain menyampaikan materi, dr. Utma mengajak masyarakat menjadi bagian dari upaya pencegahan resistensi antibiotik.
Beberapa langkah sederhana namun berdampak besar kembali disosialisasikan, di antaranya:
Mengonsumsi antibiotik hanya sesuai resep dokter
Tidak menyimpan sisa antibiotik
Tidak membagikan antibiotik kepada orang lain
“Resistensi antibiotik bukan sekadar masalah individual, tetapi ancaman global. Upaya kecil dari masing-masing orang hari ini dapat melindungi generasi mendatang,” lanjutnya.
Reporter: Sapriaris






Discussion about this post