INformasinasional.com | Bulukumba — Kondisi jembatan yang longsor di Desa Garuntungan, Kecamatan Kindang, kian memprihatinkan. Hingga Jumat (21/11), kerusakan jembatan yang menjadi akses utama menuju desa tersebut semakin parah.
Akibatnya, mobil pengantar makanan bergizi gratis untuk sejumlah sekolah di Garuntungan tidak bisa melintas, yang dikabarkan terjadi pada Selasa (18/11/2025).
Sejumlah warga mengaku kesulitan menjalankan aktivitas harian karena akses jalan terputus. Mobil pengantar program makanan bergizi ini harus mencari jalan memutar yang jaraknya jauh lebih panjang.“Saya sangat kesulitan karena jembatan ini longsor. Mobil pengantar makanan bergizi gratis tidak bisa lewat, kami harus mencari jalan lain yang lebih jauh,” keluh seorang warga Garuntungan, kepada awak media, Jumat (21/11).
Program Penting Tersendat karena Infrastruktur Rusak
Makanan bergizi gratis merupakan program pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan siswa, terutama di wilayah terpencil.
Namun, kerusakan jembatan ini membuat distribusinya ke sekolah-sekolah di Garuntungan terhambat.
Untuk bisa mencapai desa, warga kini harus memutar lewat Desa Somba Palioi, satu-satunya akses yang tersisa. Jalur tersebut membuat mereka perlu melewati empat desa sekaligus sebelum tiba di Garuntungan. Kondisi ini berdampak pada keterlambatan distribusi makanan dan aktivitas warga lainnya.“Jalan alternatifnya adalah mencari mobil di dalam Desa Garuntungan, menunggu di seberang jembatan, baru kemudian bisa langsung mengantar makanan ke sekolah masing-masing,” ungkap warga lainnya.
Ketua DPD L-PBB Bulukumba, Rudianto yang turut prihatin atas kondisi ini meminta pemerintah segera turun tangan memperbaiki jembatan tersebut. Ia menilai kerusakan ini sudah darurat dan berdampak langsung pada hak anak-anak terhadap pangan bergizi dan pendidikan layak.
“ini adalah akses vital menuju Desa Garuntungan, kami berharap pemerintah serius segera memperbaiki jembatan ini”, tegasnya.
Selain itu Camat Kindang, Nurdin, yang dikompirmasi awak media beberapa hari yang lalu terkait kondisi ini, melalui pesan Whatsaap, tidak memberikan tanggapan.Reporter: Sapriaris






Discussion about this post