INformasinasional.com, KUALA SIMPANG — Setelah lima hari terputus bak dinding raksasa yang menutup nadi pergerakan dua provinsi, jalur nasional Aceh Tamiang Provinsi Aceh –Besitang di kabupaten Langkat, Sumatera Utara akhirnya kembali berdenyut. Truk-truk besar yang sebelumnya tertambat berhari – hari, kini mulai menggerakkan roda, menggerus sisa lumpur bencana yang sempat memutus jalur perlintasan strategis itu.
Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi memastikan kabar yang dinanti itu: “Jalan sudah normal. Truk besar sudah bisa melintas,” ujarnya, Rabu (3/12/2025).
Kawasan Seumadam, yang sebelumnya berubah menjadi danau darurat dengan air setinggi dada dan titik longsor aktif di kiri-kanannya, kini mulai jinak. Air surut hingga selutut, tanah liat mengeras perlahan, dan batu-batu besar yang sebelumnya menumpuk telah disingkirkan alat berat. Sisa gundukan tanah masih menghiasi bahu jalan, jejak diam dari amukan alam yang baru saja lewat.
Armia menyebut pulihnya akses ini menjadi “angin segar bagi distribusi logistik”, terutama setelah jalur ini lumpuh total sejak bencana hidrometeorologi melanda Aceh Tamiang pada 28 November lalu. Truk pengangkut sembako, BBM, hingga barang kebutuhan pokok kini bisa kembali bergerak menuju perbatasan Sumut.
Namun, pemulihan ini bukan akhir cerita. Langit Aceh Tamiang masih menggantung muram. Hujan belum mau berhenti, beberapa titik masih basah dan labil. Bupati Armia meminta pelintas tetap meningkatkan kewaspadaan.
“Tidak ada lagi longsor aktif, kondisi sudah normal. Tapi tetap hati-hati, karena hujan masih turun dibeberapa lokasi,” tegasnya.
Dibalik kabar baik ini, kabut duka belum sepenuhnya sirna. Hingga laporan terakhir, 22 warga ditemukan meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor yang menghantam belasan desa. Tim gabungan masih berjibaku menyisir kawasan yang sulit dijangkau, menembus lumpur dan reruntuhan, berharap menemukan korban lainnya.
Jalur mungkin telah kembali hidup, tapi Aceh Tamiang masih berjuang menutup luka bencana yang meninggalkan jejak panjang disepanjang lintasan Aceh–Sumut itu.(Misn’t)






Discussion about this post