INformasinasional.com-TIMIKA.Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya diduga dibantu sejumlah oknum pejabat daerah selama menebar teror di wilayah Papua. Namun sosok pejabat yang dimaksud masih teka-teki.
Kecurigaan itu disampaikan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri saat dalam kunjungan kerjanya di Timika, Papua Tengah pada Minggu (30/4). Fakhiri tidak menyebut pejabat yang diduga terlibat atas aksi KKB namun dikatakan jumlahnya lebih dari satu orang.
“Ya ada beberapa pejabat yang terlibat dengan kelompok KKB Egianus Kogoya,” ungkap Fakhiri kepada wartawan pada Minggu (30/4/2023).
Fakhiri mengaku pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait hal itu. Dia menegaskan akan mengambil langkah tegas jika pejabat daerah yang dimaksud terbukti membantu KKB.
“Ini akan kita ambil langkah penegakan hukum,” tegasnya.
Menurutnya KKB tidak boleh dibiarkan menebar teror. Pihaknya tidak membenarkan siapapun yang mendukung aksi Egianus Kogoya Cs.
“Kami akan menyasar kepada semua siapa pun, baik masyarakat, para pejabat yang ada di dalam instansi pemerintah yang mendukung aktivitas Egianus Kogoya,” urai Fakhiri.
Fakhiri kemudian menyinggung operasi penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens yang masih terus diupayakan. Proses negosiasi dengan KKB sudah berlangsung sekitar 3 bulan.
“Waktu untuk kita melakukan negosiasi itu sudah berjalan cukup lama. Ini sudah memakan waktu hampir 3 bulan,” ucapnya.
Pihaknya akan mengambil langkah tegas lantaran negosiasi belum menemui titik terang. Fakhiri menjelaskan, Polda Papua kini telah berbagi peran dengan TNI dalam upaya penyelamatan pilot Susi Air.
“Kalau saya melakukan tugas-tugas negosiator dalam rangka negosiasi guna mendapatkan kembali Capt Philip. Lalu Pangdam membantu kami dan Tim Damai Cartenz dalam menyiapkan langkah-langkah penegakan hukumnya,” papar Fakhiri.
Fakhiri tidak menyebut detail skenario tindak lanjut ke depan. Namun dia menekankan jika KKB terus dalam pengawasan.
“Polri bersama TNI akan mengambil langkah-langkah tegas, penegakan hukum yang dilakukan terukur oleh Satgas Damai Cartenz dan TNI di bawah tanggung jawab Kapolda,” urai Fakhiri.
Diketahui, pilot Susi Air disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya usai pembakaran pesawat di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan Selasa (7/2). Hingga saat ini, belum diketahui pasti lokasi pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.
Terakhir, aparat TNI dan Polri yang melakukan misi penyelamatan pilot Susi Air terlibat kontak tembak dengan KKB di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga pada Sabtu (15/4). Insiden itu mengakibatkan 5 prajurit TNI gugur.
65 Jejak Kejahatan KKB Egianus Kogoya, Terakhir Sandera Pilot Susi Air
Polisi mengungkap jejak kejahatan KKB Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Kejahatan tersebut dari pemerkosaan hingga menyandera pilot Susi Air.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan KKB Egianus Kogoyo melakukan aksi teror sejak 2017. Total 65 kejahatan dilakukan KKB Egianus Kogoyo.
“Sepanjang 5 tahun atau sejak 2017 Egianus Kogoya dkk terus melakukan teror di Kabupaten Nduga. Kami mencatat sebanyak 65 kejahatan yang dilakukannya,” ungkap Benny kepada wartawan, Selasa (14/2).
Benny menuturkan pihaknya telah menertibkan 16 orang KKB yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) di wilayah Nduga. Mereka yang masuk dalam DPO merupakan pelaku yang bertanggungjawab atas 65 kejahatan yang dilakukannya.
“16 orang sudah kita masukkan DPO dan kita akan upayakan untuk terus menangkap mereka,” tegasnya.
Adapun kejahatan yang dilakukan Egianus Kogoya dkk diketahui terdiri dari 31 aksi penembakan, 16 aksi kontak tembak, 8 aksi penyerangan, 3 aksi pembantaian dan 2 aksi pembakaran. Selain itu mereka juga melakukan 1 aksi pembunuhan, 1 aksi pemerkosaan, 1 aksi penganiayaan, 1 aksi pengancaman, dan 1 aksi penyanderaan pilot.
“Dari 65 kejahatan yang dilakukan Egianus Kogoya dkk, terakhir kejahatan yang mereka lakukan yakni pembakaran pesawat dan penyanderaan pilotnya,” jelasnya.(detikcom)
Editor : Misno