INformasinasional.com-LANGKAT. Cukup menggegerkan Jagad Maya dan masyarakat se Antero Nusantara, tentang peristiwa hilangnya 3 orang anak yang masih berusia 7 tahun pada hari Minggu 18 Oktober 2020 lalu, saat mereka bermain di sekitar mereka tinggal.
Mereka yakni Yoghi Tri Herlambang alias Yogi (7), Nizam Aufah Reza aliah Nizam (7), dan Alfisah Zahra alias Zahra (7) perempuan. Semuanya warga Dusun VI Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Sejak Minggu 18 Oktober 2020 sekira pukul 16.00 WIB ketiga anak itu dinyatakan hilang, dan belum diketahui keberadaannya hingga sampai saat ini, Sabtu (27/5/2023).
Meski upaya pencarian oleh masyarakat, keluarga dan pihak pemerintahan desa, kecamatan dan Kepolisian, bahkan orang-orang pintar dan para normal serta tim Satwa Kepolisian Polda Sumatera Utara turun ke TKP melakukan pencarian, sudah dilakukan, namun belum menemui titik terang.
Sekarang, seolah-olah tidak ada kejadian tentang hilangnya ke-3 anak tersebut. Padahal, ini merupakan PR bagi pihak Kepolisian yang seharusnya bisa membuka tabir, apa penyebab korban hilang, dan dimana keberadaan dan kondisi ke 3 anak malang itu.
Kala itu, Kepolisian Resort Langkat cq Polsek Salapian telah meminta keterangan 5 orang saksi terkait hilangnya 3 anak saat bermain. Kala itu pula saksi Dedi Hartoyo (35), Nanda Pradinata (26), keduanya Satpam PT LNK Kebun Tanjung Keliling, Nur Alam (50) operator eskapator/backhu, Randi (17) kernet backhu dan Epi (20) warga Dusun Rante Betul Desa Naman Jahe.
Semua saksi, pada Minggu 18 Oktober 2020 jam 10.00 WIB, sempat menyaksikan ketiga anak yang hilang itu, ketiganya sempat melihat alat berat eskapator yang sedang bekerja mencuci parit batas. Sekira jam 10.30 WiB eskapator berhenti bekerja dan pindah lokasi (roling) berjarak ± 1 KM, para saksi melihat anak tersebut bermain prosotan di bekas timbunan tanah sekitar jam 11.00 WIB.
Sedangkan saksi Epi melihat ketiga anak tersebut bermain di dekat pos palang kembar Areal perkebunan PT LNK Kebun Tanjung Keliling sekira jam 14.00 WIB/hari Minggu.
Dari keterangan para saksi dan ketiga keluarga dari 3 anak yang hilang, bahwa benar diketahui ada 3 anak benar – benar hilang, Polsek Salapian telah menyebarkan informasi tentang orang hilang. Pengumuman itu diantaranya, data identitas 2 orang anak hilang yang tertera di Polsek Salapian, yakni, nama: Alfisah Zahra lahir 7 Februari 2013, tinggi badan 120 cm, berat badan 20 kg, warna kulit sawo matang, rambut lurus sebahu, bentuk wajah oval, dengan ciri-ciri ada bekas luka pada alis sebelah kanan.
Apa bila ada yang melihat anak dengan ciri-ciri tersebut, segera menghubungi Call Center Kepolisian 0822 6895 0152.
Sedangkan anak bernama Nizam Aufah Reza lahir 13 Maret 2013, memiliki ciri – ciri tinggi badan 120 cm, berat badan 20 kg, warna kulit putih, rambut ikal, bentuk wajah bulat, dengan ciri-ciri ada bekas luka sobek pada bibir atas sebelah kiri.
Apa bila ada yang melihat anak dengan ciri-ciri tersebut, segera menghubungi Call Center Kepolisian 0822 6895 0152.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu hinga bulan berganti bulan, segala upaya pencarian terhadap 3 anak hilang itu terus dilakukan, namun belum membuahkan hasil.
Hilangnya 3 anak saat mereka bermain di kawasan perkebunan kelapa sawit di Dusun VI Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian.
Berbagai upaya pencarian yang melibatkan semua elemen sudah dilakukan, namun belum menemukan titik terang deteksi keberadaan 3 bocah malang itu.
Pendapat Paranormal
Menuruti siasat petunjuk paranormal yang ikut melibatkan diri dengan ritualnya untuk mencari tau keberadaan 3 anak yang hilang itu, warga melakukan pengorekan/penggalian lubang yang ditimbun tanah korekan eksavator/backhu yang sempat dijadikan bermain perosotan 3 bocah di kawasan parit batas perkebunan Tanjung Keliling, sebelum ketiga bocah hilang.

Pengorekan itu dilakukan atas petunjuk/penerawangan paranormal dari Kecamatan Stabat dan Tanjung Morawa.
Dari ritual supranatural ada kecurigaan untuk mengorek tanah timbunan, setelah lama digali lubang yang tertutup tanah sesuai pentunjuk gaib, tidak juga ditemukan tanda tanda.
Hilangnya 3 anak di Salapian, Langkat itu telah mengundang keprihatinan dan sedih, warga masyarakat yang mendengarnya, karena warga masih menaruh penasaran, karena hilangnya 3 anak tidak meninggalkan tanda-tanda, dan raib bak ditelan bumi.
Sudah sekian lama, infosmasi telah disebar oleh Polisi maupun media. Upaya apa saja sudah dilakukan untuk menemukan, tetapi belum membuahkan hasil, itulah ungkapan dari warga Desa Naman Jahe.
Kala itu ada ratusan Paranormal dari Tanjung Morawa, Nias dan Pulau Jawa didatangkan untuk mencari tau keberadaan 3 bocah. Begitu juga aparat TNI dan Polri dengan Tim Satwa nya juga sudah melakukan pencarian, namun tidak juga 3 anak itu ditemukan.
Peristiwa ini setidaknya menjadi pelajaran bagi kita semua, supaya waspada dan mengontrol serta mengawasi dan menjaga anak-anak kita sewaktu bermain dan beraktivitas.
Penulis: Misno