INformasinasional.com-KOREA SELATAN. Jumlah korban tewas banjir Korea Selatan (Korsel) bertambah menjadi 33 orang dan 10 orang hilang setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Tim SAR berusaha melakukan penyelamatan untuk menjangkau orang-orang yang terperangkap di terowongan banjir.
Dilansir AFP, Minggu (16/7/2023), Korsel sedang berada di musim panas dan telah terjadi hujan lebat selama 4 hari terakhir, menyebabkan bendungan besar meluap.
Kementerian Dalam Negeri melaporkan sebanyak 33 orang tewas dan 10 lainnya hilang dalam hujan deras, sebagian besar terkubur oleh tanah longsor atau setelah jatuh ke dalam waduk yang banjir.
Sementara itu, Kemendagri mengatakan petugas penyelamat masih berupaya menjangkau lebih dari 10 mobil yang terperangkap di terowongan bawah tanah sepanjang 430 meter (1.410 kaki) di Cheongju, provinsi Chungcheong Utara.
[irp posts=”9368″ ]
Berdasarkan kantor berita Yonhap, terowongan itu tergenang pada Sabtu pagi setelah air banjir menyapu dengan cepat sehingga orang-orang di dalamnya tidak bisa melarikan diri.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan hingga Minggu, tujuh jenazah telah ditemukan dari terowongan dan penyelam bekerja sepanjang waktu untuk mencari lebih banyak korban.
“Saya tidak punya harapan tapi saya tidak bisa pergi,” kata salah satu orang tua yang hilang di terowongan kepada Yonhap.
“Hatiku sedih memikirkan betapa menyakitkannya anakku di air dingin.”
Gambar-gambar yang disiarkan di televisi lokal menunjukkan aliran air yang sangat deras dari sungai terdekat yang telah meluap dan membanjiri terowongan, sementara petugas penyelamat berjuang menggunakan perahu untuk menjangkau orang-orang di dalamnya.
Sementara itu Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang saat ini sedang dalam perjalanan ke luar negeri, mengadakan pertemuan darurat dengan para pembantunya mengenai tanggapan pemerintah terhadap hujan lebat dan banjir, kata kantornya.
Sebelumnya, dia memerintahkan Perdana Menteri Han Duck-soo untuk memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk meminimalkan korban.
Sebagian besar korban –termasuk 17 orang tewas dan sembilan orang hilang– berasal dari provinsi Gyeongsang Utara, dan sebagian besar disebabkan oleh tanah longsor besar-besaran di daerah pegunungan yang menelan rumah-rumah dengan orang-orang di dalamnya.(dtc)
Editor : Misno