INformasinasional.com-JAKARTA. Sebuah pemakaman kuno berusia 3.500 tahun ditemukan di Tuna al-Gebel, Mesir Tengah. Pada makam tersebut, terdapat artefak berharga seperti sarkofagus, guci, hingga gulungan papirus “kitab orang mati”.
Arkeolog mengatakan makam yang ditemukan ini berasal dari masa Kerajaan Baru, sekitar tahun 1550 hingga 1070 SM. Temuan ini menjadi perjalanan panjang di mana penggalian situs ini sudah berlangsung sejak tahun 2017.
Penemuan “Kitab Orang Mati” di Dalam Peti
Dikutip dari Live Science, salah satu hal yang menghebohkan dari temuan ini adalah papirus “kitab orang mati” yang memiliki panjang sekitar 43 hingga 49 kaki atau 13 hingga 15 meter.
Menurut arkeolog, sebutan “kitab orang mati” bukanlah nama sebutan sesungguhnya. Itu adalah istilah baru yang diberikan karena tulisan pada kitabnya yang bertuliskan dalam berbagai makna, salah satunya sebagai penunjuk arah bagi individu yang telah meninggal saat berada di alam kematian.
Nama yang diberikan oleh orang Mesir kuno pada teks-teks ini kadang-kadang diterjemahkan sebagai “Kitab yang Akan Muncul di Siang Hari”. Salinan kutipan “Kitab Orang Mati” terkadang dimakamkan bersama almarhum.
Pernyataan yang dikeluarkan pun tidak memberikan rincian tentang teks mana yang ditemukan atau individu yang dimakamkan bersama dengan papirus tersebut.
[irp posts=”15329″ ]
Penemuan ini sangat berharga karena jarang sekali menemukan salinan “Kitab Orang Mati” di makam tempat aslinya mereka dimakamkan.
“Sangat jarang menemukan salinan ‘kitab orang mati” di makam tempat aslinya dimakamkan,” kata Foy Scalf, seorang Egyptologist dan kepala arsip penelitian di The University of Chicago.
“Tanpa foto, sulit untuk mengatakan lebih banyak, dan sudah menjadi kebiasaan untuk menunggu beberapa bentuk publikasi resmi untuk menghasilkan penilaian yang solid,” imbuhnya.
Temuan Makam Pendeta Dewa Amun
Selain temuan makam kuno berisi gulungan papirus, arkeolog juga menemukan makam lain. Arkeolog menemukan sejumlah peti mati dan mumi, yang di antaranya ternyata terdapat seorang pendeta tinggi dewa Amun, yakni putri Djehuty yang hidup lebih dari 3.500 tahun yang lalu.
[irp posts=”15322″ ]
Selain itu, ditemukan juga peti mati lainnya yang diidentifikasikan sebagai seorang penyanyi di kuil Amun. Amun sendiri dianggap sebagai dewa matahari yang terkenal di kota kuno Thebes atau saat ini dikenal sebagai kota Luxor.
Arkeolog juga menemukan artefak lain di pemakaman, termasuk toples kanopi yang digunakan untuk menyimpan organ-organ orang yang sudah meninggal. Ada juga sisa-sisa sarkofagus dari batu yang berfungsi untuk menampung peti mati kayu orang yang sudah meninggal.
Kini, arkeolog masih terus melakukan penggalian dan analisis terhadap peninggalan tersebut untuk mengungkap hal-hal lainnya yang masih tersembunyi.(detikcom)