INformasinasional.com-Kabupaten Agam–Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, mengunjungi warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, pada Selasa 2 Desember 2025. Kehadirannya bersama tim ARP Peduli bertujuan menyalurkan bantuan sekaligus melihat langsung kondisi korban.
Dalam kunjungannya, Ade Rezki mendatangi sejumlah posko bencana di Nagari Tigo Koto Silungkang, Nagari Salareh Aia, dan UPTD Puskesmas Koto Alam. Ia didampingi Anggota DPRD, Akmal Piliang, Kadishub Agam Rio Eka Putra, serta Camat Palembayan, Sabirun.

Di lokasi, Ade Rezki menyerahkan berbagai bantuan kebutuhan pokok seperti selimut, handuk, mukenah, sarung, dan paket sembako. Ia bahkan ikut mengangkat langsung barang bantuan dari truk, disambut hangat warga yang telah menunggu.
“Kami dari Fraksi Gerindra langsung mengantarkan bantuan sandang dan pangan ke lokasi bencana. Saat ini kami terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat, kementerian, dan lembaga terkait untuk mengupayakan pembukaan akses jalan menuju wilayah terdampak, termasuk Palembayan,” ujar Ade.
Ia juga berharap akses internet dan listrik segera pulih agar aktivitas masyarakat bisa kembali berjalan. Menurutnya, masih terdapat beberapa titik yang belum masuk dalam peta bencana sehingga perlu segera diperbarui untuk kepentingan mitigasi.
Ade Rezki menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Sumatera Barat. “Mari kita saling menguatkan dan bergandengan tangan untuk bangkit bersama,” ungkapnya.
Wali Nagari Tigo Koto Silungkang, Doni Cendra, menyampaikan terima kasih atas kehadiran langsung Ade Rezki di lokasi bencana. Menurutnya, kunjungan tersebut menjadi penyemangat bagi warga serta meringankan beban mereka melalui bantuan yang diberikan.
Banjir bandang yang terjadi pada 27 November itu menghantam sekitar 290 rumah dari Jorong Gumarang I hingga Jorong Tantaman. Sementara di Jorong Gumarang II yang menjadi hulu, bencana galodo merusak Nagari Salareh Aia dan menyebabkan 10 warga meninggal dunia. Sekitar 80 hektare sawah juga rusak, dan aktivitas pertanian terhenti akibat putusnya jembatan penghubung.
Warga kini kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti beras dan sembako, akibat terisolasi dan rusaknya sumber air bersih serta padamnya listrik. Doni berharap Ade Rezki dapat mendorong pemerintah dan instansi terkait untuk segera memperbaiki infrastruktur dan fasilitas umum agar penanganan pascabencana dapat lebih cepat dilakukan.
Dari data yang dicatat BPBD Kabupaten Agam per 2 Desember 2025, tercatat 139 korban meninggal, dengan jumlah terbanyak berada di Kecamatan Palembayan, yaitu 115 orang.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghofur, yang menyebutkan bahwa selain tingginya korban jiwa, sebagian besar korban hilang juga berasal dari wilayah yang sama.
“Tidak hanya tingginya korban meninggal dunia, dari 86 orang korban yang belum ditemukan, 76 orang berasal dari Kecamatan Palembayan,” kata Abdul Ghofur.
Sementara itu, jumlah pengungsi juga terus bertambah. Lebih dari 15.300 warga saat ini terpaksa meninggalkan rumah akibat rusaknya pemukiman dan infrastruktur.
Reporter: SYAFRIZAL





Discussion about this post