INformasinasional.com-JAKARTA. Pemandangan terbesar dan paling familiar di langit malam adalah Bulan. Terkenal sebagai satelit Bumi, bagaimana asal usul terbentuknya Bulan?
Kehadirannya selama jutaan tahun lalu bahkan dianggap sebagai dewa oleh banyak budaya. Meski banyak mitos yang mengelilinginya, tak sedikit pula ilmuwan yang berusaha untuk mencari tahu asal usul terbentuknya Bulan.
Menurut Ensiklopedia Britannica, ada banyak teori mengenai terbentuknya Bulan. Apa saja? Simak berikut ini.
Teori Asal Usul Terbentuknya Bulan
1. Koakresi
Koakresi adalah yang pertama dari tiga rangkaian gagasan lama yang menggambarkan bagaimana Bulan terbentuk. Teori ini berpendapat bahwa Bulan dan Bumi terbentuk pada saat yang sama dari piringan akresi primordial, aliran gas, plasma, debu, atau partikel berbentuk cakram di sekitar objek astronomi yang perlahan-lahan runtuh ke dalam, yang akan membantu menjelaskan kesamaan geologi antara Bulan dan Bumi.
Gas dari awan mengembun menjadi material dan puing-puing yang ditarik untuk menempel pada salah satu benda tersebut. Bumi menarik lebih banyak material dan meningkatkan massanya.
Dari kedua benda tersebut, massa Bumi memungkinkannya mengembangkan tarikan gravitasi yang dominan, dan Bulan mulai mengorbit Bumi. Namun, para kritikus mencatat bahwa teori ini gagal menjelaskan momentum sudut Bulan mengelilingi Bumi saat ini.
2. Fisi Bumi Menciptakan Bulan
Dalam rangkaian teori awal pembentukan Bulan lainnya muncul dari pemikiran Sir George Darwin, astronom Inggris dan putra naturalis Charles Darwin. Bumi diperkirakan pernah berputar begitu cepat sehingga bongkahan material beterbangan dari permukaannya. Materi ini diperkirakan kemudian terkondensasi menjadi Bulan.
Meskipun teori fisi tampak meyakinkan, teori tersebut gagal seiring berjalannya waktu karena tidak ada yang mampu menemukan kombinasi sifat yang tepat untuk proto-Bumi yang berputar yang akan menghasilkan jenis proto-Bulan yang tepat.
Selain itu, para ilmuwan tidak percaya bahwa Bumi dapat berputar cukup cepat untuk melepaskan sebagian dari dirinya sendiri. Sejauh ini belum ditemukan bukti peristiwa perputaran cepat di Bumi atau Bulan.
3. Bumi Menjerat Bulan yang Berlalu di Orbitnya
Teori ketiga yang lebih tua menyatakan bahwa Bulan mungkin terbentuk di tempat lain di tata surya, tetapi di luar pengaruh gravitasi bumi. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa Bulan mungkin pernah berada di bawah pengaruh planet lain selama beberapa waktu sebelum akhirnya lepas.
Menurut teori ini, Bulan melintas dekat Bumi beberapa waktu kemudian. Jalurnya sangat dekat sehingga Bumi mampu menangkapnya dalam orbitnya. Meskipun planet-planet lain, seperti Mars, diperkirakan telah menangkap asteroid-asteroid kecil yang kemudian menjadi Bulan secara de facto, para ilmuwan belum mengetahui mekanisme di balik bagaimana Bumi bisa menangkap Bulan dan memaksa kecepatan Bulan melambat cukup keras.
4. Berbagai Dampak Luar Angkasa
Baca juga:
Sempat Dikira Gurita, Ternyata Ayah-Anak Ini Temukan Bangkai Kapal dari Abad ke-19
Dalam teori ini, Bumi diperkirakan dihantam hanya oleh satu tumbukan, melainkan oleh beberapa tumbukan. Setiap serangan diperkirakan terjadi dan menciptakan bidang puing yang akhirnya menyatu menjadi Bulan kecil.
Kemudian, bulan-bulan kecil ini bergabung satu sama lain untuk membentuk Bulan. Hal ini memungkinkan beberapa peristiwa untuk menumbuhkan Bulan secara bertahap. Model tersebut mencatat bahwa piringan material akan terbentuk dalam beberapa jam setelah setiap tumbukan dan material ini akan mengembun menjadi satu bulan kecil selama beberapa ratus tahun.(dtc)