INformasinasional.com – BATU BARA. Masih segar dalam ingatan kasus PPPK 2023 beberapa waktu lalu yang melibatkan banyak kepala sekolah menjadi terperiksa oleh APH , yang melibatkan FZ adik mantan Bupati Batu Bara, Zahir, menjadi tersangka. Kini dunia pendidikan Kabupaten Batu Bara kembali Viral dan menjadi pembahasan dikalangan pemerhati pendidikan, terkait pemanggilan ratusan kepala sekolah se- kabupaten Batu Bara oleh penegak hukum untuk diambil keterangan sebagai saksi.
[irp posts=”27867″ ]
Informasi dihimpun dari beberapa sumber menjelaskan, ada ratusan kasek ikut diperiksa sebagai saksi.
Berdasarkan lembaran data Dinas Pendidikan (Disdik) Batubara, nomor : 000.1.5/1642-SMP yang ditandatangani mantan Plt Kadisdik Batubara, Elpandi, tanggal 5 Juli 2024.
Bahkan informasi di dapat Rabu 10/7/2024 beberqpa Kepala Sekolah sedang menjalani pemeriksaan di UPT SMPN Air Putih
Diketahui pemeriksaan 169 kepsek se-Batu Bara diambil keterangan saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Literasi Digital masa pandemi COVID-19 Tahun 2020-2021 di Dinas Pendidikan Batu Bara yang saat itu di jabat oleh IS, dengan 2 mata anggaran sebesar Rp 2.142.000.000
Belanja Software Perpustakaan Digital dan Media Pembelajaran Digital Tingkat SD senilai Rp. 1.722.000.000. sedangkan Belanja Software Perpustakaan Digital dan Media Pembelajaran Digital Tingkat SMP senilai Rp. 420.000.000.
Sementara Ketua Komisi lll DPRD Kabupaten Batubara Andreansyah saat dikonfirmasi pada Rabu 10/7/2024 mengatakan, bahwa dirinya mengetahui terkait penggunaan anggaran pengadaan Software Perpustakaan Digital di Dinas Pendidikan pada masa Covid-19 tahun 2020 – 2021.
Namun hingga persoalan ini mencuat melalui pemberitaan, pihak-pihak terkait tidak pernah berkoordinasi dengan Komisi lll.
Menjadi tanda tanya separah inikah dunia pendidikan di Batu Bara??, melalui pemberitaan ini diharapkan kepada APH untuk segera melakukan infestigasi tuntas, dan segera menetapkan tersangka bila terbukti, karna tidak tertutup kemungkinan ada banyak kasus lain yang tertunda di kabupaten yang berjuluk negri bertuah tersebut.
Reporter: Eka suhendra.