INformasinasional.com – Nias Selatan – Isu panas dugaan penyelewengan dana desa di Desa Hilialo’oa, Kecamatan Ulu Idanotae, Kabupaten Nias Selatan, berakhir antiklimaks. Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Hilialo’oa, Rediso Tafonao, pasang badan: “Tidak ada dana desa yang diselewengkan. Semua sesuai aturan dan hasil musyawarah!”
Guliran isu liar bermula dari tudingan pembangunan jalan tani yang disebut tak sesuai anggaran. Namun, Rediso membantah keras. Menurutnya, proyek jalan tani yang menjadi prioritas Dana Desa 2020 itu bukan sekadar catatan diatas kertas. “Jalan tani itu nyata, sudah dibangun, sudah dipakai warga. Tidak ada yang fiktif!” tegasnya melalui pesan WhatsApp, Selasa (7/10/2025).
BPD mengklaim seluruh program desa, mulai dari ketahanan pangan, lapangan karang taruna, hingga semenisasi, telah direalisasikan dengan mekanisme resmi, musyawarah warga, kesepakatan bersama, hingga laporan keuangan terbuka. “Semua pekerjaan fisik berjalan transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi,” ujar Rediso.
Seorang tokoh masyarakat setempat, yang enggan disebut namanya, mengamini. Ia menyebut sejak 2020 hingga 2024, setiap tahun selalu ada pembangunan nyata didesa itu. Bahkan, pada 2025 ini, pemerintah desa disebut sudah menuntaskan pembangunan fisik,mulai dari lanjutan gedung PAUD hingga semenisasi, tanpa menunggu pencairan dana desa.
“Kalau ada yang bilang dana desa tidak jelas, itu keliru besar. Fakta di lapangan berbicara,” katanya.
Namun Rediso tak berhenti di bantahan. Ia justru menantang. “Kami siap diaudit kapan saja. Kalau ada temuan, saya, Rediso Tafonao, siap bertanggung jawab penuh,” katanya lugas.
Pemerintah Kabupaten Nias Selatan pun didorong untuk memperkuat pengawasan agar polemik dana desa tak lagi jadi bola liar yang menyesatkan publik. Kini, isu yang sempat mengguncang desa Hilialo’oa itu berbalik arah: dari tuduhan gelap, menjadi panggung transparansi.
(Laporan: Mareti Tafonao)
Discussion about this post