INformasinasional.com – LANGKAT. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Delia Pratiwi Br Sitepu, SH, menggelar sosialisasi pemberdayaan masyarakat bersama mitranya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan tema “Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat.” Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Bola Voli, Dusun II Wonorejo, Desa Lama Baru, Kecamatan Sei Lepan, Selasa (23/4/2025).
Acara ini dihadiri oleh Kepala BPOM Provinsi Sumatera Utara, Martin Suhendri Sitepu, Camat Sei Lepan M. Iqbal Ramadhan, Kepala Desa Lama Baru Kursi Ginting, tokoh masyarakat, serta para undangan lainnya.
Kegiatan diawali dengan pembacaan doa dan sambutan dari Camat Sei Lepan, M. Iqbal Ramadhan, yang menyampaikan apresiasi kepada Delia Pratiwi atas perhatian dan kepeduliannya terhadap masyarakat Langkat.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Ibu Delia yang tetap mengingat kami, bahkan setelah kembali terpilih sebagai anggota DPR RI. Kunjungan dan perhatian beliau menjadi semangat bagi masyarakat kami,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Kepala BPOM Sumut, Martin Suhendri Sitepu, menekankan pentingnya edukasi tentang keamanan obat dan makanan. Ia mengingatkan masyarakat agar lebih cermat memilih produk yang dikonsumsi agar terhindar dari bahaya jangka panjang.
Sementara itu, Delia Pratiwi Br Sitepu, SH menegaskan bahwa pengawasan obat dan makanan berbasis risiko yang dilakukan BPOM perlu didukung dengan peran aktif masyarakat. Kegiatan sosialisasi seperti ini merupakan bagian dari upaya pencegahan, melalui pendekatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).
“Dengan edukasi yang tepat, kita bisa menciptakan konsumen yang cerdas dan kritis dalam memilih produk. Ini penting agar masyarakat dapat melindungi diri dan keluarga dari ancaman produk ilegal dan tidak memenuhi syarat,” jelas Delia.
Antusiasme warga terlihat jelas dalam kegiatan ini. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus digelar agar semakin banyak masyarakat yang sadar dan waspada terhadap peredaran obat dan makanan yang tidak aman.
(Laporan: Suhendra)