INformasinasional.com-BATU BARA. Diskusi santai bersama tokoh Nasional Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung (ADK) dan Ketua DPD partai Golkar Ismar Komri SS, membahas berbagai masukan yang disampaikan Para Tokoh pemekaran bersama awak media, dikantor DPD Golkar Batu Bara, di Jalinsum Desa Sumber Padi Kecamatan Lima Puluh, Senin (18/12/23) petang.
Pada kesempatan itu, ADK mendengarkan masukan dalam diskusi tersebut.
Banyak hal yang dibahas dalam berbagai persfektif baik tentang penyelenggaraan pemerintah, politik hingga sosial secara lokal maupun nasional.
Diskusi tukar tambah informasi dibahas sangat berkesan, hingga banyak mendapat pengetahuan. ADK banyak menerima masukan tentang situasi dan kondisi terkini Kabupaten Batu Bara.
Kepada ADK, disampaikan permasalahan sengketa agraria di Kabupaten Batu Bara yang hingga saat ini masih belum tuntas.
Diantara masalah sengketa agraria yang mengemuka adalah masalah antara PT Emha dengan Kelompok Tani (Poktan) Rukun Sari di Kelurahan Sipare-pare Kecamatan Sei Suka.
Juga masalah sengketa antara PT Socfin Indonesia Kebun Tanah Gambus dengan Koptan Karang Makmur di Desa Sumber Makmur Kecamatan Lima Puluh.
Disampaikan juga masalah klasik yang menimpa nelayan yang mengakibatkan nelayan tradisional sulit bahkan tidak mendapat tangkapan ikan di laut. Masalah timbul akibat beroperasinya pukat trawl dan tank kerang di zona tangkapan nelayan tradisional.
Menanggapi masukan-masukan tersebut ADK memberi banyak sekali wejangan dan saran kepada Divisi Gemkara dan wartawan yang hadir.
Beliau juga menyampaikan alasannya menjadi legislator dari Dapil 3 Sumatera Utara dengan gamblang ADK mengatakan berasa pulang kampung bila mengunjungi Asahan.
“Meskipun saya dikatakan orang Medan karena pernah tinggal disana namun saya pilih Dapil Sumut 3 karena sejak dahulu saya merasa pulang kampung bila ke Asahan. Jadi saya mau bantu kampung saya”, ucapnya.
Mengenai peran strategis Gemkara yang memperjuangkan pembentukan Kabupaten Batu Bara diakuinya hingga 20 tahun kedepan tetap diperlukan peranannya.
“Organisasi yang memperjuangkan pembentukan daerah otonom baru tetap menjadi kekuatan dalam mengontrol pemerintahan setidaknya hingga 20 tahun kedepan”, tegasnya.
Sedangkan terkait pembangunan Kabupaten Batu Bara kedepan ADK mengatakan akan dibicarakan awal tahun depan bersamaan bebasnya tokoh Gemkara OK Arya Zulkarnain.
“Saya telah jumpa dengan OK dan rencananya saat keluar Januari akan kira siapkan sambutan besar sembari membicarakan pembangunan dan apa yang dibutuhkan Batu Bara kedepan”, terangnya.
Dikatakan ADK apa hasilpembicaraan saat penyambutan OK Arya akan disampaikan kepada Pj Bupati Batu Bara yang akan bertugas mulai 28 Desember 2023 ini.
Terkait komisi yang menaunginya di DPR, politisi senior Partai Golkar tersebut menjelaskan Komisi II DPR
membidangi politik dan pemerintahan dalam negeri, BPN/Agraria, Kepegawaian, soal IKN hingga soal Kades.
“Jadi Komisi II tidak menangani kegiatan fisik seperti pembangunan infrastruktur misalnya. Akibatnya masyarakat menganggap tidak ada yang dilakukan anggota DPR di Komisi II. Padahal sangat banyak yang kita hasilkan”, tukasnya.
Sementara itu Zulkarnain Ahmad yang merupakan salahsatu dedengkot Gemkara yang saat ini menjabat Ketua Harian PB Gemkara mengakui
sosok karakter ADK sudah sangat dikenal dan patut serta pantas menjadi bagian dari legislatif pusat.
“Kita menyukai orang-orang yang berkarakter, cerdas, berkemampuan, berbobot dan berwibawa terlebih yang dapat mendatangkan kue pembangunan ke daerah”, ungkap Zulkarnain.
Bahkan karena sosok ADK yang sudah familiar spontan Zulkarnain mengatakan bila ingin melibatkan mereka sebagai relawan maka Gemkara 12 divisi akan menyatakan kesiapannya.
(Eka Suhendra)