INformasinasional.com, SERDANG BEDAGAI-Pagi itu, Senin (7/7/2025), warga Dusun Duren, Desa Simpang Ampat, Kecamatan Seirampah, Serdang Bedagai, dikejutkan oleh pemandangan yang mengerikan. Seorang pria tergantung tak bernyawa di tiang trafo PLN, tubuhnya hitam terbakar di beberapa bagian, dengan posisi kaku memeluk kabel listrik bertegangan tinggi.
Pria itu kemudian diidentifikasi sebagai P (31), warga Desa Seirampah. Dugaan sementara, P tewas setelah tersengat arus listrik saat mencoba mencuri kabel PLN. Aksinya terhenti seketika oleh sengatan maut yang melintas dalam hitungan sepersekian detik.
“Warga menemukan korban sudah tak bernyawa, posisinya tergantung ditiang listrik,” kata Katimin, Kepala Desa Silau Rakyat, melalui pesan WhatsApp, Senin malam.
Suasana pagi yang semula tenang mendadak ricuh. Puluhan warga berkerumun, beberapa merekam dengan ponsel, lainnya menutup wajah ngeri melihat tubuh hangus yang menggantung di antara kabel-kabel. Tak seorang pun berani mendekat. Kekhawatiran tersengat listrik membuat proses evakuasi menunggu hingga petugas PLN memutus aliran arus sementara.
“Baru setelah petugas PLN dan polisi datang, jenazah berhasil diturunkan,” kata seorang warga yang menyaksikan kejadian.
Jenazah kemudian dibawa ke RS Sultan Sulaiman Serdang Bedagai untuk visum sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Kapolsek Firdaus, AKP Andi Sujendral, membenarkan bahwa korban diduga kuat sedang melakukan pencurian kabel listrik saat insiden maut itu terjadi. “Korban tersengat arus listrik tegangan tinggi ketika hendak mencuri kabel, lalu tewas di tempat,” katanya.
Kasus P bukanlah yang pertama di Sumatera Utara. Pencurian kabel listrik PLN, yang biasanya dilakukan untuk menjual tembaga di pasar gelap, telah menjadi masalah serius. Selain berbahaya bagi pelaku, aksi ini juga menyebabkan kerugian negara miliaran rupiah setiap tahunnya.
Menurut data PLN Sumatera Utara, sepanjang 2024 saja tercatat lebih dari 120 kasus pencurian kabel listrik. Dampaknya bukan hanya pada kerusakan jaringan, tetapi juga memicu pemadaman listrik mendadak diberbagai daerah.
“Setiap meter kabel yang hilang bisa mengganggu pasokan listrik ribuan pelanggan, termasuk rumah sakit dan fasilitas vital lainnya,” kata seorang pejabat PLN yang enggan disebutkan namanya.
Para pelaku seperti P mungkin tidak menyadari, kabel listrik yang mereka incar mengandung arus tegangan tinggi hingga 20.000 volt, cukup untuk merenggut nyawa dalam hitungan detik. Tubuh manusia yang bersentuhan langsung dengan kabel tersebut akan menjadi konduktor, menyebabkan sengatan yang membakar jaringan tubuh dari dalam.
Ahli forensik kelistrikan Universitas Sumatera Utara, Dr Hendra Simanjuntak, menjelaskan, “Sengatan listrik tegangan tinggi bisa menyebabkan kejang otot hebat, henti jantung, bahkan luka bakar arus masuk dan keluar yang sangat parah.”
Kasus tragis ini menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang berniat melakukan pencurian kabel listrik. Selain berisiko hukuman pidana karena merusak fasilitas vital negara, nyawa sendiri pun jadi taruhan.
“Kami mengimbau masyarakat tidak melakukan tindakan melanggar hukum yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” tegas AKP Andi Sujendral.(Misn’t)