INformasinasional.com, Batu Bara – Laut kembali menelan korban. Muklis (60), nelayan yang sebelumnya hilang setelah kapal kayu yang ditumpanginya dihantam gelombang ganas di Perairan Tanjung Tiram, Batu Bara, Sumatera Utara, akhirnya ditemukan. Bukan dengan sorak kemenangan, melainkan dalam sunyi tak bernyawa.
Jasad Muklis ditemukan terapung ditengah laut pukul 09.15 WIB, Selasa, (25/11/2025), berjarak hampir 18,25 mil laut dari titik kapal naas itu karam. Dua hari terombang-ambing diantara gelombang yang sama yang merenggut hidupnya.
“Tim berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Kepala Kantor SAR Medan, Hery Marantika. Operasi pencarian pun resmi ditutup dengan duka pekat menyelimuti keluarga dan rekan-rekan sesama nelayan.
Sebelumnya, tragedi bermula Minggu sore, (23/11), sekitar pukul 17.00 WIB. Sepuluh nelayan, termasuk Muklis, berangkat melaut pada pagi harinya. Cuaca awalnya bersahabat. Namun, laut ternyata menyimpan amarah. Gelombang besar datang menghantam, membuat perahu yang ringkih bak kayu korek api itu terbalik.
Sembilan diantara mereka berhasil menaklukkan maut, berenang menyelamatkan diri. Muklis tidak. Ia kalah dalam duel dengan ombak yang membabi buta.
“Kami menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini,” tutur Hery. Ucapan yang tak cukup menenangkan luka bagi keluarga yang kini kehilangan tulang punggung hidup.
Namun cerita kelam diperairan Sumatera Utara belum selesai. Dilokasi berbeda, KN SAR Sanjaya masih berjibaku melawan waktu mencari enam Anak Buah Kapal (ABK) KM Jaya Mandiri yang juga raib setelah kapal mereka karam di Perairan Kuala Tanjung Balai Asahan, Minggu malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Dua tragedi dalam satu malam. Laut seakan sedang murka. Dan para nelayan, prajurit-prajurit sunyi pencari rezeki, lagi-lagi menjadi tumbalnya.(red/misn’t)






Discussion about this post