INformasinasional.com-LHOKSEUMAWE. Kasus virus HIV dan AIDS di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, masih terbilang tinggi. Di tahun 2023 hingga awal 2024, terdapat 76 penderita HIV yang masih dalam penanganan.
Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan (Kabag Prokopim) Kota Lhokseumawe, Darius, mengatakan, pihaknya menargetkan pada tahun 2030 jumlah kasus HIV/AIDS tidak lagi bertambah dengan berbagai upaya pencegahan dari pemerintah.
Hal itu disampaikan Kabag Prokopim Lhokseumawe di sela kegiatan edukasi kepada ratusan remaja di SMA Modal Bangsa Arun, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Selasa (5/3/2024).
[irp posts=”22922″ ]
Acara yang diadakan pemerintah Kota Lhokseumawe bersama PT Rumah Sakit Arun, digelar bertujuan, pentingnya pengetahuan maupun pemahaman penyebab dan dampak hingga bahaya penularan virus HIV.
Dikatakan Darius, upaya yang dilakukan pemerintah Kota Lhokseumawe dalam menekan kasus HIV dan AIDS dengan memberikan edukasi kepada generasi muda, pelajar hingga masyarakat.
“Kami berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada para pelajar di Kota Lhokseumawe, karena mereka juga sangat rentan terhadap penularan HIV AIDS ini,” katanya.
Menurutnya, Darius menjelaskan, bahwa di Kota Lhokseumawe jumlah kasus pada tahun 2023 mencapai 20 kasus, sementara pada 2022 hanya bertambah 4 kasus. Namun, di Tahun 2023 hingga sekarang kasus HIV melonjak tajam mencapai 20 kasus
“Wilayah Lhokseumawe terdapat 76 penderita HIV yang didominasi oleh kaum Laki-laki, dan masih dalam penanganan pemerintah setempat, ini menjadi tugas bersama pemerintah maupun elemen lainnya, agar bisa memutuskan penyebaran virus yang terjadi,” ujar Darius.
Kabag Darius menghimbau kepada masyarakat, meningkatkan kesadaran diri dengan melakukan cegah dini pemeriksaan kesehatan, seperti cek darah atau screening, hal itu untuk mendeteksi virus HIV, diharapkan tidak terjadi penularan lebih luas, begitupun anjuran pengobatan dilakukan oleh tenaga kesehatan agar lebih maksimal, pungkasnya.
Sementara itu, dihadapan ratusan pelajar, dr Mawaddah Fitria, SpPD, FINASIM spesialis penyakit dalam dan ketua Pokja penyakit HIV/AIDS selaku pemateri menerangkan tanda-tanda gejala terkena virus HIV.
“Penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang menjadi AIDS, seperti, sariawan berlebihan, radang tenggorokan, hilang nafsu makan, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, berkeringat di malam hari, sakit kepala dan infeksi berulang,” terangnya.
Reporter: Parlaungan Hutasuhut