INformasinasional.com-TAPANULI UTARA.Tapanuli Utara, 18 Maret 2025 – Dua gempa bumi berkekuatan M5,5 dan M5,6 mengguncang wilayah Tapanuli Utara pada Selasa (18/3) pagi. Gempa yang hanya berselang 56 detik dengan pusat gempa berdekatan ini dikenal sebagai doublet earthquake atau gempa kembar. Getaran kuat menyebabkan kerusakan infrastruktur, tanah longsor, dan menelan satu korban jiwa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa pertama terjadi pada pukul 05.22 WIB dengan magnitudo M5,5 di kedalaman 10 km. Selang 56 detik kemudian, gempa kedua berkekuatan M5,6 terjadi di kedalaman yang sama. Keduanya dipicu oleh aktivitas Sesar Besar Sumatra pada segmen Toru dan memiliki mekanisme sesar geser (strike-slip).
Dampak Gempa: Satu Warga Meninggal, Fasilitas Umum Rusak
Kasi Humas Polres Taput, Aiptu W Baringbing, melaporkan bahwa satu warga meninggal dunia akibat longsor yang dipicu oleh gempa. Korban, Kartini Manalu (70), tertimpa material longsor saat tidur di rumahnya di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu. Suaminya, Hulman Hutabarat (67), mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.
Selain korban jiwa, sejumlah fasilitas umum dan perumahan warga mengalami kerusakan. Beberapa titik yang terdampak antara lain:
- Kecamatan Pahae Julu: Longsor menimpa dua rumah warga di Desa Hutabarat.
- Kecamatan Adiankoting: Beberapa rumah di Desa Lobupining mengalami kerusakan.
- Kecamatan Pahae Jae: Kantor Kepala Desa Pardomuan Nainggolan, bengkel, serta Indomaret di Pasar Sarulla mengalami kerusakan.
- Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum): Retak di Desa Silangkitang dan tertimbun longsor di tiga titik, yaitu dua di Desa Hutabarat dan satu di Desa Lobupining.
- Infrastruktur lain: Jembatan Siria-ria di Desa Siopat Bahal mengalami kerusakan, serta sejumlah tiang listrik roboh.
Empat Kali Gempa Susulan, Warga Diminta Waspada
BMKG mencatat hingga pukul 07.10 WIB telah terjadi empat kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar M3,4 dan terkecil M2,1. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan yang dapat memicu longsor tambahan.
“Pihak kepolisian dan tim gabungan masih melakukan pendataan serta membantu evakuasi warga terdampak. Kami juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” ujar Aiptu W Baringbing.
Hingga saat ini, proses pembersihan material longsor serta perbaikan infrastruktur yang rusak masih berlangsung. Aparat setempat juga mengupayakan pendistribusian bantuan bagi warga terdampak.(Redaksi)