INformasinasional.com-JAKARTA.Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar telah menugaskan kepada 1.117 kadernya di tanah air untuk maju menjadi calon kepala Daerah di pertarungan Pilkada serentak 2024 mendatang. Dari 1.117 itu, ada nama Musa Rijekshah mantan Wakil Gubernur Sumut untuk calon Gebernur Sumut.
Kemudian ada nama Bobby Afif Nasution, Wali Kota Medan untuk Calon Wakil Gubernur Sumut.
Dan ada muncul nama Rizky Yunanda Sitepu Wakil Wali Kota Binjai untuk calon Wali Kota Binjai. Tiorita Br Surbakti Ketua DPD Partai Golkar Langkat untuk bakal calon bupati Langkat.
[irp posts=”16540″ ]
Hal itu diketahui usai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberikan arahan kepada 1.117 kader Golkar di seluruh Indonesia yang akan diusung menjadi bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah di Pilkada 2024 mendatang. Pertemuan dilaksanakan di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa (21/11/2023).
Berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan DPP Partai Golkar, Ijeck diusung untuk menjadi bakal calon Gubernur Sumut/Wakil Gubernur Sumut.
“Target kita 20 persen, kita perlu mengejar suara 6 persen lagi. Kita sangat berharap calon-calon kepala daerah ini bisa ikut berkomentar dan merespons di media terkait isu-isu pencalonan ini,” kata Airlangga saat memberikan arahan.
Terpisah, Sekretaris Partai Golkar Sumut, Datuk Ilhamsyah saat ditanya wartawan, Rabu (22/11/2023) juga membenarkan soal pengusungan Ijeck.
“Ya benar, sesuai dengan surat dari DPP, Ketua Golkar Sumut Bapak Musa Rajekshah diusung untuk maju sebagai bakal calon gubernur/wakil gubernur Sumut di 2024,” ujarnya.
Ia berharap ke depan kader Golkar bisa menjadi Gubernur Sumut mendatang. Apalagi sebagai Ketua Partai Golkar Sumut, banyak yang telah dilakukan Musa Rajekshah dalam konsolidasi politik, turun ke masyarakat dan membuat program-program yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Kita berharap Ketua Partai Golkar Sumut bisa menjadi gubernur Sumut mendatang. Dan yang terpenting sesuai dengan arahan ketua Ijeck kita terus membuat program yang bermanfaat untuk masyarakat, bukan hanya karena saat kepentingan politik saja,” katanya.*