INformasinasional.com | Bulukumba –Di ruang tunggu Poliklinik Syaraf RSUD H. Andi Sulthan Dg Radja (HASDR) Bulukumba, Selasa (29/10/2025) pagi itu, suasana tampak lebih hidup dari biasanya.
Beberapa warga tampak antusias menyimak penjelasan dokter tentang penyakit yang sering datang tanpa tanda: stroke.
Kegiatan edukasi kesehatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia 2025 ini bukan sekadar seremonial. Bagi pihak rumah sakit, ini adalah panggilan nurani untuk menanamkan kesadaran — bahwa pencegahan lebih berharga daripada penyesalan.
Di hadapan puluhan peserta, dr. Ismawati, Sp.S, dokter spesialis syaraf RSUD HASDR Bulukumba, tampil membawakan materi dengan gaya yang hangat dan komunikatif.“Hari ini kita memperingati Hari Stroke Sedunia. Penting bagi kita semua untuk mengenali tanda-tanda awal stroke, seperti kelemahan mendadak pada salah satu sisi tubuh, bicara pelo, atau gangguan penglihatan,” jelasnya.
“Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat, mengontrol tekanan darah, serta rutin memeriksakan diri,” tambahnya.
Pesan sederhana tapi mengena itu membuat suasana ruangan hening sejenak. Beberapa peserta tampak mengangguk pelan — seolah menyadari bahwa stroke bisa mengintai siapa saja, kapan saja.
Dialog Interaktif Penuh Antusiasme
Tak hanya mendengarkan, para peserta juga diajak berdialog langsung. Sesi tanya jawab berjalan interaktif; mulai dari pertanyaan seputar tekanan darah tinggi hingga kebiasaan makan yang dapat memicu stroke.
Seorang peserta, warga asal Kecamatan Rilau Ale, mengaku baru mengetahui bahwa gaya hidup sedentari — duduk terlalu lama tanpa aktivitas — juga menjadi faktor risiko stroke. “Biasanya saya pikir cuma orang tua yang bisa kena stroke, ternyata tidak juga,” ujarnya.
RSUD HASDR: Rumah Sakit Sekaligus Pusat Edukasi
Di sela kegiatan, Maksum Tantu, selaku moderator, menyampaikan bahwa RSUD HASDR Bulukumba berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat.
“Melalui kegiatan seperti ini, RSUD ingin menegaskan perannya bukan hanya sebagai tempat pelayanan kesehatan, tetapi juga sebagai pusat edukasi yang aktif mengedukasi masyarakat untuk hidup lebih sehat,” ungkap Maksum.
Komitmen ini sejalan dengan visi RSUD HASDR untuk menjadi rumah sakit rujukan yang tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga mencegah — melalui program-program promotif dan preventif.
Harapan: Kurangi Angka Stroke di Bulukumba
Melalui momentum Hari Stroke Sedunia 2025, RSUD HASDR Bulukumba berharap masyarakat semakin sadar pentingnya mengenali gejala awal, melakukan deteksi dini, dan menerapkan pola hidup sehat.
“Stroke bisa dicegah. Kuncinya adalah kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri,” tegas dr. Ismawati. Reporter: sapriaris






Discussion about this post