INformasinasional.com | Bulukumba – Proyek irigasi di Dusun Bonto-Bonto, Desa Anrihua, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, mendadak jadi sorotan publik. Pasalnya, bangunan irigasi yang baru saja dikerjakan itu ambruk setelah diguyur hujan selama satu jam, Sabtu malam (2/11/2025).
Kejadian tersebut viral di berbagai grup media sosial setelah video kerusakan proyek diunggah oleh Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Anrihua, Isra.
Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, tampak sebagian bangunan irigasi roboh dan tanah di sekitarnya tergerus derasnya air hujan.
Isra membenarkan bahwa ia adalah pihak yang pertama kali mempublikasikan video tersebut. Ia mengaku unggahan itu dilakukan agar kondisi proyek tersebut mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat.
“Saya yang unggah video itu supaya pemerintah dan masyarakat tahu seperti apa kondisi pengerjaan proyek tersebut,” ujar Isra kepada wartawan, Minggu (3/11/2025).
Menurut Isra, ia kecewa melihat hasil pekerjaan yang menelan anggaran cukup besar namun tak mampu bertahan menghadapi hujan singkat.
“Baru sejam hujan sudah tumbang. Proyek sebesar ini kok hasilnya seperti itu,” ucapnya dengan nada kesal.
Isra juga menyoroti dugaan pelaksanaan proyek yang tidak sesuai spesifikasi teknis maupun rencana anggaran biaya (RAB).
Ia bahkan mengungkapkan bahwa sejak awal proyek dikerjakan tanpa papan informasi, yang seharusnya wajib dipasang sebagai bentuk transparansi publik.
“Dari awal kami sudah heran karena tidak ada papan informasi proyek. Ini jelas melanggar aturan keterbukaan publik,” tegasnya.
Padahal, berdasarkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) serta Peraturan Presiden tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, setiap proyek yang menggunakan anggaran negara wajib menampilkan informasi detail terkait sumber dana, pelaksana, dan nilai proyek.
Menanggapi viralnya peristiwa ini, Kepala Inspektorat Kabupaten Bulukumba, Andi Manangkasi, saat dikonfirmasi justru mempertanyakan sumber alokasi serta tahun anggaran yang digunakan dalam proyek tersebut.
“Kalau dikami, anggaran 2025 belum kami periksa. Nanti sekitar bulan April tahun depan,” tulisnya melalui pesan WhatsApp, Selasa (4/11/2025).
Sementara itu, Camat Kindang, Nurdin S.Sos, saat dimintai tanggapan, memilih bungkam dan belum memberikan komentar apa pun terkait proyek yang roboh tersebut.Warga sekitar berharap agar pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan aparat penegak hukum (APH) seperti Polres Bulukumba segera turun tangan menindaklanjuti insiden ini.
Mereka meminta agar dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek irigasi tersebut.
“Kami minta pemerintah serius mengawasi. Jangan sampai uang rakyat terbuang percuma,” kata salah satu warga setempat.
Masyarakat menilai kasus ini harus menjadi peringatan bagi pemerintah daerah agar memperketat pengawasan terhadap proyek-proyek infrastruktur, memastikan kualitas pekerjaan sesuai standar, serta menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
Reporter/Editor: Sapri Aris






Discussion about this post