INformasinasional.com, LANGKAT – Malam yang seharusnya ditutup dengan gelak tawa diwarung kopi berubah menjadi tragedi maut. Jumat dini hari, 5 September 2025, sekitar pukul 03.30 WIB, nyawa seorang kader Himpunan Mahasiswa Langkat (HIMALA) meregang sia-sia dijalan umum Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang.
Dialah Taufiq Yuda Alhabibi (23), mahasiswa Universitas Molekul Saleh NAD, yang tak pernah menyangka perjalanan pulangnya bakal jadi perjumpaan terakhir dengan dunia. Sepeda motor yang ia tunggangi melaju tenang, hingga pohon rambung tua milik perkebunan PT Darsum mendadak tumbang dan menghantam kepalanya. Seketika, tubuh Taufiq ambruk, darah membasahi aspal.
Kawan-kawannya yang berada dibelakang panik bukan kepalang. Mereka berupaya menggotong tubuh sahabatnya yang tak sadarkan diri, melarikannya ke Rumah Sakit Putri Bidadari Stabat. Namun takdir berkata lain. Dalam perjalanan, napas Taufiq berhenti. Ia tewas dijalan akibat kelalaian yang seharusnya bisa dicegah.
Camat Padang Tualang, Wanda, membenarkan bahwa korban adalah warga Batu X, Kelurahan Tanjung Selamat. Ia bahkan ikut hadir bertakziah dirumah duka. “Kami akan menegur pihak PT Darsum. Pohon rambung yang menjuntai ke jalan harus segera dipangkas atau ditebang. Jangan sampai ada nyawa lagi yang melayang,” ujarnya.
Namun suara warga jauh lebih lantang. Mereka muak. Mereka marah. Puluhan pohon rambung dan mahoni milik PT Darsum maupun PT Bahruni berdiri miring, siap jadi malaikat pencabut nyawa di jalan raya Tanjung Selamat–Tanjung Pura. “Kalau mereka tak peduli, biar kami yang tebang. Daripada ada korban lagi,” cetus seorang warga dengan nada getir.
Pantauan dilokasi memperlihatkan fakta mencengangkan: deretan pohon tua itu mengancam keselamatan siapa pun yang melintas. Bukan sekadar bayangan, tetapi bom waktu yang tinggal menunggu tumbang berikutnya.
Nyawa seorang mahasiswa telah menjadi tumbal dari pohon rambung yang dibiarkan menjuntai. Kini pertanyaannya: berapa banyak lagi korban yang harus mati sebelum perusahaan-perusahaan perkebunan itu membuka mata?
(M Z Lbs)