INformasinasional.com, Sabang – Disaat banyak remaja seusianya larut dalam gemerlap media sosial dan tren instan, seorang pemuda 17 tahun dari Kota Sabang justru memilih jalan sunyi penuh amanah. Tgk Muchtar Andhika, nama yang kini menjadi buah bibir masyarakat, resmi mengemban tugas mulia sebagai Imam Besar Masjid Al-Falah, Gampong Ujong Kareung, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Aceh, sejak 23 September 2023.
Posisinya bukan sekadar simbol, tapi tanggung jawab besar yang biasanya diemban oleh sosok berusia matang. Andhika memimpin shalat, membimbing umat, dan menjadi panutan dikota paling barat Indonesia, sebuah peran yang jarang disandang generasi muda.
Perjalanan Andhika dimulai dari suara azan. Ia pernah menjadi muazzin, kemudian naik menjadi Wakil Imam, mendampingi sang guru, Abi H Nazaruddin SPdI. Ketika sang guru fokus membina pesantren dan jumlah santri membludak, estafet kepemimpinan masjid jatuh ke tangan Andhika, sebuah kepercayaan yang menguji kematangan iman dan mentalnya.
“Ini amanah besar dari Allah yang harus dijaga. Ada suka, ada duka, tapi kita harus sabar. Selama diniatkan karena Allah, semua akan terasa ringan,” tutur Andhika dengan nada teduh, dalam relisnya yang dikirm ke redaksi INformasinasional.com, melalui pesan WhatsAppnya, Rabu (13/8/2025).
Putra asli Sabang ini menempuh pendidikan di MIS Ujong Kareung, SMPN 2 Sabang, lalu SMKN 1 Sabang, dan kini tengah menyelesaikan S1 Hukum Keluarga Islam di STIS Nahdlatul Ulama Aceh. Disela kuliah dan tugas keimaman, ia tetap aktif memperdalam ilmu agama di Dayah Sirajul Munir Al-Aziziyyah, Gampong Cot Abeuk.
Namun misi Andhika tak berhenti pada dirinya. Ia membawa visi besar: mencetak generasi muda yang siap menjadi penerus ulama dan pemimpin umat. Baginya, usia hanyalah angka, dan semangat menebar kebaikan tak mengenal batas waktu.
“Pemuda adalah kunci masa depan bangsa. Jangan biarkan lingkungan yang salah menentukan jalan kita. Kita harus siap melanjutkan estafet generasi tua,” tulis dalam WhatsAppnya.
Ditengah gempuran budaya pop dan modernitas yang sering menggoda generasi muda, Tgk Muchtar Andhika adalah bukti hidup bahwa menjadi bagian dari Gen Z tidak berarti meninggalkan nilai-nilai religius. Justru, ia menunjukkan bahwa anak muda mampu berdiri di garda depan — bukan hanya memimpin shalat, tetapi juga memimpin perubahan positif di tengah masyarakat.
Sosok ini bukan sekadar imam termuda, tetapi juga simbol kebangkitan generasi muda Islami di ujung barat nusantara.*