INformasinasional.com-Pasaman Barat–Pada Desember 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) atau tahun ke tahun sebesar 2,61 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,56.
Untuk Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,08 persen dengan IHK sebesar 120,82 dan terendah terjadi di Bandung sebesar 0,63 persen dengan IHK sebesar 116,16.
Sementara itu, tingkat inflasi month to month (m-to-m) atau bulan ke bulan pada Desember 2023 terhadap November 2023 sebesar 0,41 persen.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memaparkan, bahwa berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi Indonesia pada Desember 2023 secara year-on-year (yoy) adalah sebesar 2,61 persen. Meski angka Inflasi terjaga dengan baik, Mendagri mengingatkan semua pihak agar tidak terlena.
Pasalnya, di bulan Desember tahun lalu masih ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), serta faktor kenaikan harga pada perayaan natal dan tahun baru.
[irp posts=”19178″ ]
Hal itu disampaikan Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang berlangsung secara hybrid dari gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Rabu (3/1/2023).
Rakor tersebut diikuti oleh para kepala daerah seluruh Indonesia, termasuk Kabupaten Pasaman Barat. Dalam Rakor turut hadir semua Tim Pengendendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pasaman Barat antara lain, Diskominfo, DKTP, Dinsos, Bapelitbangda, Polres Pasbar, Kejari, Dishub, dan TNI yang difasilitasi oleh Bagian Perekonomian Setda Pasbar.
“Faktor natal dan tahun baru yang membuat demand di berbagai sektor tinggi termasuk sektor wisata, transportasi, mobilitas masyarakat bergerak. Dan kemudian ada juga acara tahun baru, malam tahun baru, banyak yang pesta, banyak yang makan, membuat pola demand meningkat, demand yang meningkat otomatis akan meningkatkan terjadi kenaikan harga,” kata Mendagri Muhammad Tito Karnavian.
Mendagri menjelaskan, dari data per 2 Januari 2024 perkembangan Inflasi Global menunjukkan posisi Inflasi Indonesia berada di peringkat 53 dari 186 negara di dunia yang diurutkan dari inflasi terendah hingga tertinggi.
Adapun di tingkat ASEAN, Mendagri memaparkan, posisi Inflasi Indonesia berada di rangking 4 terendah dari 11 negara setelah Thailand, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Sementara diantara negara G20, Indonesia peringkat nomor 7.
“Di negara G20 ekonomi terbesar dunia, 20 negara ekonomi terbesar dunia, peringkat kita adalah inflasinya termasuk 7 yang terendah, bersama dengan China, Italy, Switzerland, Netherland, Saudi, Euro Area, dan kemudian Indonesia. Sisanya masih ada 16 negara G20 yang inflasinya di atas kita, mulai dari Jepang, Amerika yang di atas kita, bahkan yang tertinggi Argentina 161 persen,” katanya.
Dirinya mengungkapkan, angka tersebut patut diapresiasi karena mengelola Negara Indonesia lebih kompleks. Indonesia memiliki penduduk nomor satu paling besar di Asia Tenggara dan nomor empat di dunia.
“Negara besar, tetapi mampu mengendalikan inflasi di tengah kekompleksitasan masalah,” ungkapnya.
Usai pelaksanaan Rakor, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi menginstruksikan agar Tim Pengendalin Inflasi Daerah (TPID) Pasaman Barat untuk menindaklanjuti langkah-langkah yang sudah diarahkan pemerintah pusat.
Reporter: Syafrizal