INformasinasional.com-NIAS SELATAN. SZ selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Siduaori, Kecamatan Siduaori, Kabupaten Nias Selatan dilaporkan ke Polres Nias Selatan, Kamis (11/4/2024) atas dugaan melakukan penganiayaan terhadap salah seorang siswanya. Laporan Pengaduan dilakukan Yatiria Telaumbanua yang merupakan salah seorang orang tua siswa, warga Desa Sifitubanua, Kecamatan Somambawa, Kabupaten Nias Selatan.
Karena, Yatiria Telaumbanua merupakan ibu kandung salah seorang siswa SMKN 1 Nias Selatan atas nama Yaredi Ndruru siswa Kelas XI SMKN 1 Soduaori, merasa tidak senang karena anaknya dipukul kepalanya oleh oknum Kepala Sekolah itu.
Menurut Yatiria Telaumbanua, pada Sabtu 23 Maret 2024 sore, anaknya pulang ke rumah di Desa Sifitubanua dari tempat mereka tinggal selama ini di salah satu rumah penduduk bersama dua orang temannya yang terletak dekat dengan gedung sekolah SMKN 1 Siduaori.
[irp posts=”24161″ ]
Saat itu Yaredi Ndruru mengeluh, kepalanya terasa pusing. Orang tua korban menyuruh anaknya untuk minum obat sakit kepala. Esok harinya, Minggu 24 Maret 2024, Yaredi pamit kepada ibunya untuk kembali ke rumah tempat tinggal sementara di dekat gedung SMKN 1 Siduaori, mengingat besoknya korban mengikuti Prakerin di Kantor Camat Sidua’ori.
Yaredi mengaku pada ibunya kondisinya masih merasakan pusing. Yatiria menganjurkan kepada anaknya untuk tidak sekolah/prakerin besok kalau memang keadaannya masih pusing. Namun korban tetap bersikeras harus berangkat untuk mengikuti Prakerin.
Pada Selasa 26 Maret 2024, salah seorang teman korban melalui telepon seluler memberitahukan kepada orangtua Yaredi, bahwasanya korban sakit parah dan sempat tidak sadarkan diri.
Dari pemberitahuan yang diterima tersebut, Yatiria berangkat menuju rumah tempat tinggal sementara anaknya di Desa Siduaori dan menanyakan kepada temannya mengapa Yaredi bisa sakit dan sempat tidak sadarkan diri.
Dari salah seorang teman korban, Yatiria mendapat jawaban dan menceritakan kronologi kejadian yang menimpa anaknya.
Berawal, saat mereka sedang Prakerin di Kantor Camat Sidua’ori disuruh oleh Sekcam mengangkat genset untuk dipindahkan di mobil, tetapi mereka tidak mengindahkan perintah tersebut.
Kemudian pada Sabtu 23 Maret 2024, sekira pukul 09.00 WIB, seluruh siswa yang Prakerin dikumpulkan di sekolah. Khusus mereka yang sedang Prakerin di Kantor Camat Sidua’ori dipanggil oleh kepala sekolah di ruang kelas.
“Pada saat itu mereka mendapat pembinaan dari kepala sekolah dengan cara memukul kepala para siswa dengan tangannya masing-masing, ada yang 3 kali dan ada juga yang lebih,” kata Yatiria menirukan penjelasan dari salah seorang teman korban.
Melihat kondisi anaknya terkulai lemas, Yatiria membawa anaknya berobat di tempat perawat yang ada di desa terdekat di sekitar Kecamatan Sidua’ori. Karena kondisinya semakin memburuk Yaredi dirujuk ke RSUD Thomsen Nias di Gunung Sitoli untuk penanganan medis lebih lanjut.
Dari kejadian tersebut, pihak keluarga korban Yaredi Ndruru dan pihak sekolah SMKN 1 Sidua’ori telah mencoba memediasi dengan cara perdamaian secara kekeluargaan namun gagal.
Tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu, Yatiria Telaumbanua, ibu korban Yaredi Ndruru, melaporkan oknum Kasek SMKN 1 Sidua’ori inisial SZ di Polres Nias Selatan, dengan bukti laporan polisi, Nomor : STTLP / B / 50 / IV /2024 / SPKT / Polres Nias Selatan tanggal 11 April 2024.
Kasatreskrim Polres Nias Selatan, AKP Freddy Siagian, SH ketika dikonfirmasi INformasinasional (12/4/2024) membenarkan, bahwasanya orang tua Yaredi Ndruru telah melaporkan oknum Kepala SMKN 1 Sidua’ori berinisial SZ, atas dugaan penganiayaan.
Freddy menyampaikan pihaknya akan menindaklanjuti dan mendalami laporan tersebut dimana dalam waktu dekat akan memanggil dan meminta keterangan para saksi dan mengumpulkan alat bukti lainnya.
Sementara oknum Kepala SMKN 1 Sidua’ori, SZ ketika dikonfirmasi INformasinasional.com melalui telepon seluler belum mau memberikan tanggapan terkait dirinya telah dilaporkan di Polres Nias Selatan oleh salah seorang orangtua siswa.
Terpisah, Kepala UPT Cabang (Kacab) Wilayah XIV Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera, Yasokhi Hia ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp menyampaikan jawaban, tolong kordinasi sama Pak Kasi SMK dan Pak Kasubbag untuk melihat langsung dan membawa ke Rumah Sakit yang terdekat, setelah libur kita akan turun ke sekolah menanyakan kronologis yang terjadi pada saat itu.
Reporter-Mareti Tafonao