INformasinasional.com, TEHERAN — Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak. Rentetan serangan udara Israel ke wilayah Iran menewaskan dua jenderal senior dan sembilan ilmuwan nuklir terkemuka Iran, serta menimbulkan korban jiwa dari kalangan sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Televisi pemerintah Iran, Sabtu (14/6/2025), melaporkan bahwa Jenderal Gholamreza Mehrabi, Wakil Kepala Intelijen Staf Umum Angkatan Bersenjata dan Jenderal Mehdi Rabbani Wakil Kepala Operasi tewas dalam serangan yang disebut sebagai “aksi teroris rezim Zionis”.
Dalam laporan tersebut, tiga ilmuwan nuklir lainnya: Ali Bekaei Karimi, Mansour Asgari, dan Saeed Borji, turut gugur, menambah jumlah total ilmuwan nuklir yang menjadi korban menjadi sembilan orang. Enam lainnya yang sebelumnya dilaporkan tewas adalah Abdolhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Amirhossein Feqhi, Motalleblizadeh, Mohammad Mehdi Tehranchi, dan Fereydoun Abbasi.
Lebih mencengangkan, beberapa sumber media lokal menyebutkan bahwa kepala Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, juga termasuk di antara korban jiwa. Ali Shamkhani, penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, turut dikabarkan tewas.
[irp posts=”41326″ ]
Serangan tersebut tidak hanya menyasar target militer. Wilayah permukiman di Teheran dilaporkan ikut menjadi sasaran, menewaskan sejumlah anak-anak dan perempuan. Jumlah korban secara keseluruhan terus bertambah.
Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Iravani, menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa setidaknya 78 orang tewas dan lebih dari 320 lainnya terluka dalam serangan yang terjadi sejak Jumat (13/6/2025) pagi.
“Eskalasi ini adalah bentuk agresi terbuka. Mayoritas korban adalah warga sipil,” tegas Iravani di markas PBB.
Konflik memanas sejak Israel meluncurkan lebih dari 200 serangan udara ke berbagai fasilitas nuklir dan militer Iran. Sebagai balasan, Iran menggelar serangan drone dan rudal ke wilayah Israel pada Jumat malam hingga Sabtu pagi.
Terbaru, Angkatan Udara Israel melancarkan gelombang serangan tambahan yang menyasar sistem pertahanan udara Iran serta lokasi peluncuran rudal untuk melumpuhkan kekuatan tempur Teheran.
Situasi di kawasan kini berada di ambang perang terbuka berskala penuh, dan dunia menahan napas menanti apakah kedua negara akan terus memperluas konflik.(*)