INformasinasional.com, JAKARTA — Angin besar berembus dari gedung Kejaksaan Agung. Ditengah rotasi masif 73 pejabat struktural yang diteken Jaksa Agung ST Burhanuddin melalui Surat Keputusan Nomor Kep-IV-1425 Tahun 2025, satu nama mencuri perhatian, Herlina Setyorini, SH, MH, perempuan asal Kota Wali, Demak, yang kini menapaki tangga karier baru sebagai Asisten Pembinaan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.
Ditubuh Korps Adhyaksa, rotasi dan promosi bukan sekadar agenda administrasi. Ia adalah barometer kepercayaan, cerminan integritas, dan penghargaan atas rekam jejak panjang dimedan penegakan hukum. Dalam pusaran perubahan itu, Herlina tampil sebagai figur yang menonjol tangguh, tegas, dan berprestasi.
Karier Herlina bukan kisah yang lahir semalam. Dari ruang sidang di Amuntai, Hulu Sungai Utara, hingga koridor birokrasi di Kejaksaan Agung, langkahnya menapak pasti. Ia pernah menjabat Kajari Kudus, Kajari Batam, Asisten Perdata dan TUN Kejati Banten, hingga Kepala Bagian Keuangan JAM Datun Kejagung.
Kini, ia diberi mandat strategis membina roda organisasi dan keuangan di Kejati Sumut, sebuah posisi yang menuntut integritas, ketelitian, dan kepemimpinan yang matang.
Nama Herlina mulai bersinar terang saat memimpin Kejaksaan Negeri Batam. Dibawah komandonya, institusi itu mencatat peringkat ke-4 nasional dalam penyelesaian perkara berbasis Restorative Justice (RJ) pendekatan hukum yang menekankan pemulihan, bukan sekadar penghukuman.
Kinerja apik itu membuatnya diganjar penghargaan dari Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, sekaligus dikenal luas karena berhasil menyelesaikan berbagai persoalan aset daerah yang bertahun-tahun mangkrak.
Sinerginya dengan Forkopimda Batam berjalan harmonis, menjadikan Kejari Batam sebagai simbol kerja sama hukum yang efektif dan humanis.
Mereka yang mengenalnya tahu: Herlina bukan tipe jaksa yang gemar beretorika. Ia bekerja dalam diam, tapi hasilnya menggema. Dalam setiap penugasan, ia dikenal berprinsip kuat mengedepankan disiplin dan integritas, dua hal yang kini kian langka di tengah hiruk pikuk birokrasi hukum.
“Saya hanya berusaha total dalam setiap amanah yang dipercayakan. Karier ini bukan hadiah, tapi buah dari tanggung jawab dan ketulusan menjalankan tugas sebagai insan Adhyaksa,” ujar Herlina dengan nada rendah hati namun mantap.
Promosi Herlina menegaskan arah pembaruan yang sedang digelorakan Jaksa Agung ST Burhanuddin: meritokrasi di atas kompromi, profesional.(Misn’t)
Discussion about this post