INformasinasional.com-PADANG PARIAMAN. Jemaah Tarekat Syattariyah yang berbasis di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), akan merayakan Hari Raya Idul Adha 2024 pada 19 Juni mendatang. Hari Raya Tarekat Syattariyah dua hari lebih lambat dari pemerintah dan ormas Islam seperti NU serta Muhammadiyah.
“Kita akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada Rabu (19/6) besok. Itu serentak untuk seluruh Tarekat Syattariyah di Sumbar,” kata Pimpinan Tarekat Syattariyah Ulakan, Tuanku Ali Amran kepada detikSumut, Jumat (14/6/2024).
Tuanku Ali menyebut keputusan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Tarekat Syattariyah berdasarkan perhitungan dengan metode hitung hisab Taqwim Khamsiah. Sementara saat dihitung, Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Rabu.
[irp posts=”26886″ ]
“Hari Raya kita memang agak lambat dari yang lain. Karena kita menentukan Idul Adha dengan cara hisab Taqwim Khamsiah. Di sana saat kita kaji, Idul Adha kita jatuh hari Rabu. Maka kita putuskan di hari itu,” ungkapnya.
Sementara sebelum pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, Tarekat Syattariyah menurut Tuanku Ali juga tidak akan melaksanakan maniliak (melihat) hilal atau bulan saat matahari tenggelam. Sehingga ada perbedaan cara penentuan Hari Raya Idul Fitri dan
Idul Adha.
“Kita untuk Idul Adha ini tidak mengadakan maniliak bulan. Itu diadakan cuma saat menentukan kapan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Jadi untuk ini, kita cuma menghitung dengan metode kepercayaan kami. Jadi kalau ketemu hitungannya, hari itu kami melaksanakannya,” jelasnya.
“Sementara untuk masyarakat kami Tarekat Syattariyah juga sudah mengetahuinya juga, kapan kami melaksanakan Hari Raya Idul Adha. Sedangkan untuk pusat pelaksanaannya salat kami, itu di pusatkan dekat Makam Syekh Burhanuddin dan seluruh Surau yang mengikuti kepercayaan kami.
Sementara usai salat, setiap Surau akan memotong hewan kurban,” sambungnya.(detikcom)