INformasinasional.com-MEDAN. Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) menggelar penyuluhan hukum dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024. Acara ini diadakan di Aula Kantor Kanwil Bank Mandiri Lantai 5 Menara Mandiri Jalan Pulau Pinang, Medan, pada Jumat (6/12/2024).
Kegiatan yang diikuti pegawai BUMN dan BUMD, seperti Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Sumut, Pelindo, Inalum, PTPN, dan PLN, menghadirkan tiga narasumber utama: Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut Idianto, SH, MH; Aspidsus Muttaqin Harahap, SH, MH; dan Asintel Andri Ridwan, SH, MH.
Dalam sambutannya, Kajati Sumut Idianto mengingatkan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam melawan korupsi. “Tema Hakordia tahun ini, ‘Bersama Melawan Korupsi untuk Indonesia yang Lebih Baik,’ menegaskan bahwa pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab bersama. Dunia usaha memiliki peran strategis dalam menciptakan tata kelola yang bersih dan transparan,” tegas Idianto.
[irp posts=”34843″ ]
Ia juga menekankan pentingnya penerapan good corporate governance (tata kelola perusahaan yang baik) di lingkungan kerja untuk mencegah praktik korupsi. “Saya mengapresiasi perusahaan yang telah menunjukkan komitmennya, tetapi perjalanan ini masih panjang. Mari kita perkuat budaya antikorupsi, dimulai dari langkah kecil seperti penyuluhan ini,” ujarnya.
Korupsi dan Dampaknya
Aspidsus Kejati Sumut Muttaqin Harahap mengungkapkan bahwa kasus korupsi di Indonesia terus meningkat, baik dari segi jumlah maupun kualitas kejahatannya. “Dari tahun 2019-2023, Kejati Sumut telah menangani 61 perkara penyelidikan, 42 penyidikan, dan 26 penuntutan, dengan kerugian negara yang berhasil diselamatkan mencapai Rp32,9 miliar,” jelasnya.
Muttaqin juga mengingatkan bahwa korupsi berdampak luas, mulai dari kerugian negara hingga menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi. “Pencegahan korupsi harus dimulai dari diri sendiri, dengan komitmen untuk tidak melakukan perbuatan melawan hukum dan selalu bertindak benar,” tandasnya.
Pengamanan Pembangunan Strategis
Asintel Kejati Sumut Andri Ridwan membahas peran intelijen dalam pengamanan pembangunan strategis. Ia menjelaskan bahwa pengamanan ini bertujuan mencegah ancaman yang dapat mengganggu proyek-proyek strategis nasional. “Proses pengamanan membutuhkan kelengkapan dokumen proyek dan komitmen kerja sama yang kuat dari pemohon,” jelas Andri.
Pada sesi tanya jawab, peserta antusias bertanya kepada para narasumber, yang menjawab dengan lugas dan mendalam.
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian cenderamata kepada Idianto, Muttaqin Harahap, dan Andri Ridwan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam memperingati Hakordia.
(Hendra/ril)