INformasinasional.com, Nias Utara – Aura formal acara mendadak berubah getir ketika Bupati Nias Utara, Amizaro Waruwu, mengungkap kenyataan pahit dihadapan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Harli Siregar. Dari podium Pendopo Bupati, Selasa (7/10/2025), Amizaro tak segan melukiskan kondisi daerahnya sebagai “wilayah yang tertinggal, miskin infrastruktur, minim listrik, dan kerap terputus dari dunia luar karena internet nyaris tak menjangkau.”
Kunjungan Kajati Sumut bersama Ketua IAD Wilayah Sumut, Ny. Tiurmaida Harly Siregar, dan rombongan pejabat Kejati disambut penuh adat, tapi atmosfer segera diwarnai seruan serius. Amizaro meminta dukungan agar Nias Utara tak lagi diperlakukan sebagai halaman belakang Sumatera Utara. “Kami butuh akses, kami butuh perhatian nyata. Kami berharap Kejati bisa menjadi jembatan ke provinsi maupun pusat,” katanya.
Harli Siregar merespons lugas. Ia mengaku prihatin dengan jurang ketertinggalan Kepulauan Nias dibandingkan wilayah lain. “Inilah alasan kami hadir. Kami ingin melihat langsung denyut kehidupan di Nias Utara, bukan sekadar laporan di atas kertas,” ujarnya. Ia menegaskan kehadiran Kejaksaan bukan hanya sebagai aparat hukum, tapi mitra pemerintah daerah untuk mengawal jalannya pembangunan.
“Sinergitas menjadi kata kunci. Kejaksaan akan mendampingi, memberi masukan, sekaligus memastikan pembangunan berjalan bersih dan tepat sasaran,” tegas Harli.
Deretan pejabat tinggi Kejati tampak hadir: dari Asisten Bidang Intelijen Andri Ridwan, Asisten Tindak Pidana Khusus Mochamad Jeffry, hingga Asisten Pidana Militer Kolonel Lukas Sambiono. Mereka duduk berjejer bersama Ketua DPRD, Sekda, perangkat daerah, dan tokoh perempuan Nias Utara. Kehadiran rombongan lengkap itu seperti memberi sinyal: Nias Utara tidak boleh lagi dibiarkan berjalan sendiri.
Namun, pertanyaan besarnya kini menggantung di udara pendopo: apakah kunjungan berbalut keramahan ini akan berujung pada percepatan pembangunan nyata, atau sekadar seremoni pejabat yang hanya meninggalkan jejak foto dispanduk selamat datang?
(Laporan: Sokhinaaro Telaumbanua)
Discussion about this post