INformasinasional.com-JAKARTA. Suasana religius menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, saat ratusan Warga Binaan melaksanakan Sholat Tarawih di Masjid Baiturrahman. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (malam) itu semakin istimewa dengan kehadiran Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, yang ikut serta dalam ibadah berjamaah.
Momentum ini menjadi bukti nyata komitmen Lapas Cipinang dalam mengedepankan pembinaan berbasis nilai-nilai religius, sejalan dengan semangat Panca Carana Laksya, lima perintah harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
Semangat Ramadhan di Balik Jeruji
Sejak pukul 19.00 WIB, ratusan Warga Binaan dari berbagai blok hunian telah memadati Masjid Baiturrahman. Rangkaian ibadah diawali dengan Sholat Isya berjamaah, dilanjutkan dengan Sholat Tarawih, dan ditutup dengan Tadarus Al-Qur’an hingga pukul 22.00 WIB.
Bertindak sebagai imam sekaligus khotib, Tubagus Zaelani memimpin jalannya ibadah dengan penuh kekhusyukan. Dalam ceramahnya, ia mengajak para Warga Binaan menjadikan Ramadhan sebagai momentum introspeksi diri dan memperkuat ketakwaan.
[irp posts=”37723″ ]
Kalapas Cipinang, Wachid Wibowo, mengapresiasi antusiasme Warga Binaan dalam mengikuti kegiatan ibadah di bulan suci ini.
“Kami bangga melihat semangat para Warga Binaan yang begitu tinggi dalam menjalankan ibadah. Ini bukan sekadar kepatuhan terhadap Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan tentang peningkatan kewaspadaan selama Ramadhan, tetapi juga cerminan komitmen kami menghadirkan pembinaan yang humanis, religius, dan bermartabat,” ungkap Wachid.
Keamanan dan Kekhidmatan Tetap Terjaga
Kepala Bidang Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Adkamtib), Yulius Jum Hertantono, yang turut mengawasi kegiatan pada malam itu, memastikan bahwa seluruh rangkaian ibadah berjalan dengan aman dan tertib.
“Kami menerapkan pengawasan ketat untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung. Namun, di balik itu, kami juga mengapresiasi semangat para Warga Binaan yang menjadikan Ramadhan ini sebagai ajang untuk memperdalam ilmu agama serta memperbaiki diri,” ujarnya.
Harapan dan Rasa Syukur Warga Binaan
Bagi para Warga Binaan, momen Ramadhan di Lapas Cipinang memberikan kehangatan tersendiri. Salah satu di antaranya, Rahmat Setyo, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan mengikuti ibadah bersama.
“Di tengah keterbatasan, kami masih diberi ruang untuk merasakan kebersamaan dalam ibadah. Ini bukan sekadar ritual, tetapi juga membangun solidaritas sesama Warga Binaan. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi ladang kebaikan bagi kita semua,” ucapnya.
Sebagai penutup malam penuh berkah itu, 10 santri Warga Binaan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan penuh semangat hingga menjelang pukul 22.00 WIB.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pondasi kokoh bagi pembinaan kepribadian yang lebih baik di Lapas Cipinang. Dengan semangat Panca Carana Laksya, Lapas Cipinang terus berupaya mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih humanis, berkeadaban, dan bermartabat.
Reporter: Ragil