INformasinasional.com-LHOKSEUMAWE, Pj Walikota Lhokseumawe A.Hanan,SP,MM bersama Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syah Kuala (USK) Banda Aceh Prof. Sugianto menggagas program ketahanan pangan harus menjadi prioritas pembangunan ekonomi Aceh.
Hal tersebut diungkapkan keduanya saat melakukan panen bawang merah di Desa Paloh Batee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Minggu, (27/10/2024).
“Sekarang ketahanan pangan tidak hanya sebatas makanan pokok, bawang merah juga menjadi bagian itu, apalagi bawang merah menjadi salah satu kebutuhan yang cukup tinggi di Aceh, dan menjadi salah satu penyumbang inflasi jika pasokan berkurang,” kata Prof Dr Sugianto.
[irp posts=”33002″ ]
Oleh karena itu, urainya, perlu dilakukan secara sinergitas semua kelompok kepentingan dalam hal membangun ketahanan pangan di Aceh. “Aceh masih memiliki lahan pertanian cukup luas, khusus di Lhokseumawe kendati status kotamadya, namun memiliki lahan pertanian cukup lumayan luas, perlu diprioritaskan ketahanan pangan di kota ini, paling tidak untuk memenuhi kebutuhan secara lokal,” katanya.
Sementara Pj Walikota Lhokseumawe A.Hanan, SP, MM, berharap dukungan berkelanjutan untuk membangun sektor pertanian di Lhokseumawe.
“Orientasi pembangunan kita saat ini untuk memperkuat ketahanan pangan, sehingga pembangunan pertanian harus berkelanjutan, khusus di Lhokseumawe, kelompok tani yang tersebar di sejumlah kecamatan kian aktif budidaya berbagai jenis tanaman holtikultura,” katanya didampingi Ketua Tim Demplot Bawang Merah Prof Rina Sriwati.
Sementara Ketua KTNA Kota Lhokseumawe Zulfikar tetap berkomitmen melakukan pembinaan terhadap kelompok tani yang ada disejumlah kecamatan di Lhokseumawe.
Bahkan khusus demplot bawang merah merupakan bagian anggota KTNA Kota Lhokseumawe juga. “KTNA Lhokseumawe tetap berkomitmen melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap kelompok tani, apalagi Lhokseumawe tidak hanya sektor pertanian yang berkembang, tapi juga sektor perikanan,” katanya.
Diuraikan, sektor perikanan menjadi penting karena bagian penguatan ketahanan pangan Kota Lhokseumawe. “Apalagi Lhokseumawe memiliki kawasan pesisir tergolong panjang, dan jumlah nelayan cukup banyak, maka perlu pembinaan secara terus menerus,” ungkapnya.
Reporter : Sugito Tassan