INformasinasional.com-PADANG SIDEMPUAN. Polres Padang Sidimpuan menetapkan Ketua PAN Sumut, Ahmad Fauzan sebagai tersangka. Penetapan tersangka itu merupakan tindak lanjut dari laporan rekannya, Riduwan Putra Saleh yang diduga ditendang oleh Fauzan.
Kasat Reskrim Polres Padang Sidimpuan, AKP Maria Marpaung membenarkan pihaknya telah menetapkan status tersangka terhadap Ahmad Fauzan yang juga merupakan anggota DPRD Sumut.
“Ya, benar (Ahmad Fauzan jadi tersangka),” kata Maria saat dikonfirmasi detikSumut, Jumat (7/4/2023).
Maria menyebut penetapan tersangka itu dilakukan usai pihaknya melakukan gelar perkara atas kasus tersebut. Namun, Maria belum memerinci sejak kapan Fauzan ditetapkan menjadi tersangka atas kasus dugaan penganiayaan itu.
“Dari hasil penyelidikan, kami telah melakukan gelar perkara dan berdasarkan dua alat bukti yang ada, kami menetapkan tersangka kepada yang bersangkutan,” ujarnya.
Untuk diketahui, Ahmad Fauzan diduga menendang Riduwan saat Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah Sumut di salah satu hotel di Padang Sidimpuan, Jumat (17/2) lalu. Saat itu, keduanya tengah menghadiri acara itu.
Dalam laporannya, Riduwan melaporkan Ahmad Fauzan dan tiga orang lainnya.
Riduwan menyebut sebelum kejadian itu, dirinya sempat dicegat oleh sejumlah orang saat akan masuk ke ruangan acara. Saat itu, mereka menanyakan alasan Riduwan datang ke acara tersebut. Menurut Riduwan orang yang mencegatnya itu adalah anggota dari Ahmad Fauzan.
“Sebelum masuk ke ruangan ada yang mencegat saya tiga orang, geng dia (Ahmad Fauzan) juga, ditanya ngapain aku menghadiri acara itu. Tak lama dia (para pria) mengajak debat saya soal organisasi, saya tak gubris, saya bilang kalau mau urusan organisasi bisa selesaikan di Medan saja,” kata Riduwan saat dikonfirmasi detikSumut, Minggu (19/2).
Setelah perdebatan itu, kata Riduwan, Ahmad Fauzan lalu keluar dari dalam ruangan acara. Saat itu, Riduwan mengaku langsung ditendang oleh Fauzan.
Bahkan, saat itu, Riduwan mengaku didorong oleh Fauzan. Setelah itu, sejumlah orang yang berada di lokasi tersebut lalu menghajarnya dari belakang.
Panitia acara serta pihak kepolisian yang berada di lokasi tersebut langsung berusaha melerai keduanya.
“Pas saya mau masuk ke ruangan, dia (Ahmad) keluar dari ruangan langsung menendang saya. Lalu, ditolak dada saya pake tangan, dari belakang itu tiba- tiba sudah digebuki saya,” ungkapnya.
Riduwan sendiri tidak mengetahui pasti penyebab Ahmad Fauzan menganiaya dirinya. Menurutnya, selama ini dia tidak memiliki masalah dengan Fauzan.
Sementara, Ahmad Fauzan mengaku aksi yang dilakukannya kepada Riduwan itu, hanya spontanitas, tidak direncanakan. Hal itu dipicu karena persoalan internal di Tapak Suci Sumut, organisasi dari keduanya.
“Sangat naif kalau kejadian itu disebutkan penganiayaan. Jadi, tidak benar itu (penganiayaan), tapi hanya pertengkaran kecil, keributan kecil,” kata Ahmad Fauzan saat konferensi pers di Medan, Selasa (21/2) malam.
“Artinya kejadian ini kan spontanitas, Riduwan ini adalah kader tapak suci, tingkatannya masih kader kepala, artinya kalau salah dilakukan pembinaan, karena itu hal yang lumrah. Saya bukan berusaha untuk mencederai beliau, saya cuma tendang kakinya, tapi ketika saya tendang beliau menyerang saya, memukul saya. Jadi, dirasa pendekar lain (Riduwan) sudah sangat kurang ajar, sehingga terpancing emosinya,” sambungnya.(dtc)
Editor : Misno