INformasinasional com | Bulukumba – Suasana hangat bercampur semangat terasa di Café Abama, poros Bulukumba–Sinjai, Kamis (25/9/2025). Puluhan aktivis muda duduk melingkar dalam sebuah forum istimewa: Musyawarah Revitalisasi Pengurus dan Pengukuhan Komite Konsolidasi Rakyat Bulukumba (KKRB).
Momentum ini bukan sekadar seremonial, melainkan ruang refleksi perjalanan panjang sebuah organisasi rakyat yang telah berkiprah sejak 2013.
KKRB lahir dari semangat konsolidasi, yang selalu turut serta mengambil bagian dalam membela kepentingan rakyat kecil yang tertindas—petani, nelayan, dan kaum marjinal—selama lebih dari satu dekade.
Kilas Balik Perjalanan KKRB
Pendiri KKRB, Arie M. Dirgantara, membuka forum dengan kisah perjalanan organisasi. Ia mengingat masa-masa KKRB aktif mendampingi masyarakat tani di sejumlah kecamatan, mendorong terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat, hingga menggelar pendidikan politik di tingkat desa.
“Dulu dengan inisiatif sendiri, kita lakukan pendidikan politik hampir di 10 kecamatan. Itu murni dorongan hati untuk membangun kesadaran rakyat,” kenang Arie di hadapan puluhan peserta musyawarah.
Ia juga mengingatkan bahwa KKRB pernah tercatat secara resmi di Kesbangpol pada 2016–2017. Namun, pada 2018 sebagian pengurus memilih keluar kota karena urusan masing-masing. Meski demikian, semangat perjuangan tak pernah padam.
“Berorganisasi itu adalah cara kita menyatukan kepingan kekuatan individu menjadi kekuatan bersama demi perubahan,” pesan Arie sebelum menutup sambutannya.
Bung Callu Nahkoda Baru KKRB
Musyawarah berjalan dinamis. Setelah melewati perdebatan dan diskusi panjang, akhirnya dari 53 peserta yang hadir sepakat memilih Syahrul, akrab disapa Bung Callu, sebagai Ketua Dewan Pengurus KKRB periode 2025–2030.
Keputusan itu diambil secara aklamasi, menandai lahirnya kepemimpinan baru.
Dalam pidato perdananya, Bung Callu menyampaikan rasa terima kasih sekaligus komitmennya untuk menjaga napas perjuangan KKRB.
“Terima kasih atas kepercayaan ini. Mulai hari ini, KKRB akan kembali mengisi ruang-ruang kritis di Bulukumba. Kita pastikan organisasi ini tetap menjadi wadah perjuangan rakyat,” tegasnya.
KKRB dan Jejak Perjuangan Rakyat
Sejak awal dekade 2010-an, KKRB adalah sebuah organisasi yang tumbuh dari forum-forum diskusi kecil anak muda Bulukumba. Organisasi ini kemudian menjelma menjadi rumah besar konsolidasi rakyat.
Dalam catatan perjalanan, KKRB tercatat pernah terlibat dalam advokasi, mendorong adanya transparansi anggaran daerah.pada masa itu, mengadvokasi hak nelayan, mengawal isu lingkungan, serta menjadi mitra kritis dalam kebijakan publik.
Tidak hanya itu, lembaga ini juga aktif di ranah budaya, antara lain melalui riset kearifan lokal hingga menerbitkan buku berjudul “Something in Bulukumba”.
Kini, dengan semangat baru di bawah kepemimpinan Bung Callu, KKRB diharapkan kembali solid, konsisten, dan relevan menghadapi tantangan zaman.
Sebagaimana pesan para pendirinya, KKRB bukan hanya organisasi, melainkan ruang perjuangan yang menyatukan generasi untuk keberpihakan pada rakyat.
Discussion about this post