INformasinasional.com*
MATAHARI mulai merunduk di ufuk barat saat suara deru kapal menepi di dermaga kecil Pulau Kampai, di kecamatan Pangkalan Susu, Provinsi Sumatera Utara, Senin 21 Juli 2025. Ratusan pasang mata warga setempat tertuju pada sosok dua pemimpin yang mereka tunggu: Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution dan Bupati Langkat H Syah Afandin SH. Bagi masyarakat pulau kecil di Kecamatan Pangkalan Susu ini, kehadiran mereka bukan sekadar kunjungan biasa, ini adalah simbol nyata perubahan yang telah lama dinanti.
Kunjungan kerja tersebut menandai babak baru kolaborasi antara Pemprov Sumatera Utara dan Pemkab Langkat untuk mendorong pemerataan pembangunan hingga ke wilayah terluar. Dengan tema “Membangun dari Pinggiran, Menguatkan Sumatera Utara”, Bobby Nasution dan Syah Afandin berkomitmen membawa sentuhan nyata bagi Pulau Kampai.

Senyum warga Pulau Kampai merekah ketika rombongan pejabat tiba di Puskesmas Pembantu (Pustu) yang telah bertahun-tahun menjadi satu-satunya fasilitas kesehatan di pulau itu. Atapnya sudah lapuk, dindingnya mulai retak, dan peralatannya serba terbatas.
“Insya Allah, Pustu ini akan segera direnovasi agar masyarakat bisa berobat dengan nyaman dan aman tanpa harus menyeberang ke daratan,” kata Bupati Syah Afandin dengan penuh empati. Tepuk tangan dan ucapan syukur langsung pecah di antara warga yang memadati halaman Pustu.
Tidak berhenti disitu, dialog terbuka dengan masyarakat menghasilkan keputusan besar: pembangunan Puskesmas Rawat Inap di Pulau Kampai. “Kita sepakat, Pemkab siapkan lahan, Pemprov siapkan anggaran. Ini komitmen kami agar pelayanan kesehatan disini setara dengan daerah lain,” kata Gubernur Sumut Bobby Nasution.
Bagi Marzuki, nelayan berusia 52 tahun, kabar itu bagai angin segar. “Selama ini kalau sakit parah harus ke Pangkalan Susu. Kadang kami kalah sama waktu. Kalau ada rawat inap disini, kami tidak perlu lagi takut kehilangan nyawa ditengah laut,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Belacan Pulau Kampai Siap Jadi Ikon Kuliner Sumut
Dari sektor kesehatan, kunjungan berlanjut kerumah produksi belacan/terasi udang yang menjadi kebanggaan warga Pulau Kampai. Aroma gurih khas belacan menyeruak saat Bobby dan Syah Afandin menyapa para pengrajin.

“Belacan Pulau Kampai punya rasa yang khas, ini potensi besar. Kita harus jadikan ini ikon kuliner Langkat yang bisa menembus pasar nasional,” ungkap Syah Afandin penuh semangat.
Gubernur Bobby pun mendukung inisiatif tersebut. “Pemprov siap mendampingi UMKM disini agar naik kelas. Kita akan bantu pelatihan, kemasan produk, hingga akses pasar lebih luas,” katanya.
Mardiana (38), salah satu pelaku UMKM, tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. “Kalau pemerintah bantu kami seperti ini, kami bisa punya harapan untuk hidup lebih baik. Terasi kami nanti bisa dikenal orang se-Indonesia,” tuturnya dengan mata berbinar.
Menyemai Nilai Spiritual Bantuan untuk Santri Cilik
Tidak hanya sektor ekonomi dan kesehatan, sentuhan keagamaan juga hadir. Disebuah surau sederhana, puluhan anak tengah mengaji ketika Bobby Nasution menyerahkan bantuan Al-Qur’an, meja ngaji, dan sarung. Senyum tulus merekah diwajah mereka.
“Ini bukan hanya bantuan, tapi investasi moral untuk generasi penerus Pulau Kampai. Semoga anak-anak disini tumbuh menjadi pribadi yang berilmu dan berakhlak,” kata Bobby dengan hangat.
Kolaborasi Nyata, Harapan Baru untuk Wilayah Terluar
Kunjungan yang berlangsung hingga selepas Isya itu ditutup dengan dialog santai bersama warga. Keluhan, saran, dan harapan ditampung dengan sabar. Bagi Syah Afandin, kehadiran mereka bukan sekadar seremoni.
“Wilayah terluar seperti Pulau Kampai adalah bagian penting dari Kabupaten Langkat. Mereka juga berhak mendapat perhatian, pembangunan, dan kesejahteraan yang setara,” katanya tegas.

Gubernur Bobby Nasution menambahkan, “Kami membangun Sumatera Utara bukan hanya dari kota ke kota, tapi juga dari pulau ke pulau. Masyarakat dipesisir harus merasakan dampak pembangunan secara adil.”
Pulau Kampai Kini Tak Lagi Sendiri
Kolaborasi antara Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat ini menjadi harapan baru bagi warga Pulau Kampai. Program-program strategis yang digulirkan diharapkan mampu mengangkat kualitas hidup masyarakat pesisir, dari kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi.
Pulau kecil itu kini tak lagi hanya titik dipeta. Ia mulai menatap masa depan dengan optimisme baru, berkat hadirnya dua pemimpin yang melihat mereka bukan sebagai pinggiran, tetapi sebagai bagian tak terpisahkan dari kemajuan Sumatera Utara.
“Dulu kami hanya bisa berharap. Sekarang, kami yakin perubahan itu sedang berjalan,” sebut Fitriani (27), seorang ibu rumah tangga, sembari menggendong anak balitanya yang mendapat bantuan makanan sehat dari posyandu.
Advertorial ini merupakan bagian dari kampanye “Kolaborasi untuk Sumut Berdaya” yang diinisiasi Pemprov Sumatera Utara dan Pemkab Langkat dalam upaya pemerataan pembangunan wilayah pesisir dan terluar.(INformasinasional.com/Misno)