INformasinasional.com, SABANG – Aroma perubahan besar berembus dari ujung barat Indonesia. Kota Sabang yang dikenal dengan keelokan wisata bahari, kini digadang-gadang akan menjadi laboratorium nasional pengelolaan wakaf produktif berbasis pariwisata. Gagasan berani ini mencuat dalam kegiatan Pembinaan Nazir Gampong dan Instansi Terkait yang digelar Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Sabang di Aula Kemenag setempat, Rabu (27/8/2025).
Suasana acara kian hangat ketika Tgk. Muchtar Andhika, Imam Masjid Al-Falah Gampong Ujong Kareung sekaligus da’i muda berpengaruh, menegaskan bahwa Sabang memiliki modal spiritual sekaligus geografis yang unik untuk menjadi contoh nasional.
“Sabang ini bukan hanya indah bagi wisatawan, tapi juga tanah yang diberkahi. Kalau aset wakaf dikelola visioner dan terintegrasi dengan pariwisata, umat bukan sekadar menjadi penonton tapi pemain utama dalam menggerakkan ekonomi,” ujar Tgk. Muchtar penuh semangat.
Kepala Kankemenag Kota Sabang, H. Samsul Bahri, S.Ag, saat membuka acara dengan lantang memperingatkan agar harta wakaf tidak boleh dipermainkan.
“Tanah wakaf itu suci. Tidak boleh ditukar guling, tidak boleh digadaikan seenaknya. Kalau kita kelola dengan integritas dan sesuai Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, wakaf akan menjelma jadi benteng ekonomi umat,” tegasnya.
Pernyataan ini sontak disambut tepuk tangan peserta, menandakan tekad bersama agar pengelolaan wakaf tidak lagi berjalan di tempat.
Sementara itu, Prof. Dr. Fauzi Saleh, MA, Ketua BWI Provinsi Aceh sekaligus Guru Besar Ilmu Fiqh UIN Ar-Raniry, menyiramkan api motivasi lebih besar. Menurutnya, BWI Sabang harus membangun peta proses bisnis yang visioner.
“Jangan puas hanya menjaga aset. Wakaf di Sabang ini punya potensi luar biasa—hotel syariah, pusat oleh-oleh, jasa travel halal, sampai kuliner khas. Kalau dikelola profesional, ini akan jadi motor ekonomi umat sekaligus magnet wisata,” jelasnya.
Fauzi mengingatkan, tanpa imajinasi dan keberanian melangkah, wakaf hanya akan jadi catatan di atas kertas.
Kegiatan ini turut dihadiri Ketua BWI Kota Sabang Hamdani A. Jalil bersama jajaran, para nazir gampong, dan perwakilan instansi terkait. Dari diskusi itu, tercium arah baru: Sabang akan didorong menjadi model nasional pengelolaan wakaf produktif berbasis pariwisata.
Bayangkan jika setiap wisatawan yang datang ke Sabang tidak hanya menikmati keindahan lautnya, tapi juga merasakan langsung hasil dari aset wakaf produktif yang dikelola masyarakat—dari penginapan syariah, pusat UMKM, hingga kuliner khas yang dibiayai wakaf. Inilah revolusi ekonomi umat yang lahir dari tanah wakaf (Timmy)