INformasinasional.com, MEDAN – Seolah kutukan tak berkesudahan, Jalan Nasional Batu Jomba di Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, kembali amblas, Rabu (24/9/2025) malam. Jalan strategis yang menjadi urat nadi penghubung Tapanuli Selatan–Tapanuli Utara itu tergerus longsor sepanjang 20 meter usai diguyur hujan deras.
Tragedi jalan amblas ini bukan sekali dua kali. Setiap musim hujan, aspal seolah tak berdaya menghadapi pergerakan tanah. Setiap tahun tambal-sulam, setiap tahun pula longsor menelan aspal yang baru ditambal.
Sorotan tajam datang dari Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Musa Rajekshah alias Ijeck. Ia menyebut, sudah berkali-kali mengingatkan agar pemerintah tak lagi membuang anggaran miliaran rupiah untuk menambal luka yang sama.
“Ini bukan soal tambal sulam lagi. Saya sudah sampaikan dalam RDP dengan BBPJN, tanah disana bergerak. Dipertahankan pun, akan tetap longsor. Kalau musim hujan ditambah kendaraan berat lewat, makin cepat ambles,” kata Ijeck, Kamis (25/9/2025).

Menurut mantan Wakil Gubernur Sumut ini, persoalan Batu Jomba bukan sekadar teknis perbaikan. Ini soal salah diagnosis sejak awal. “Sayang kalau negara terus-terusan buang uang dititik yang sama, sementara akar masalahnya tak pernah diselesaikan,” katanya.
Ijeck mendesak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) dan Pemprov Sumut segera duduk bersama mencari solusi permanen. Jalur alternatif mutlak dibangun. “Harus ada jalan baru yang keluar dari kawasan rawan. Itu ada jalan milik provinsi yang bisa dikembangkan. Jangan tunggu sampai korban jiwa jatuh,” tegasnya.
Ia mengakui, pembangunan jalur alternatif tak bisa instan. Tapi jika terus diabaikan, kerusakan bisa makin parah dan biaya negara makin besar. “Saya sudah hubungi BBPJN. Solusi jangka panjang memang butuh waktu. Tapi jalur alternatif harus segera dirancang. Jangan lagi hanya memperbaiki lubang, sementara tanah dibawahnya terus bergerak,” tandasnya.(Misno)
Discussion about this post