INformasinasional.com – JAKARTA.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang terus menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya literasi sebagai bagian integral dari pembinaan kepribadian warga binaan. Melalui program Peningkatan Kemampuan Intelektual Warga Binaan, perpustakaan di Lapas Cipinang bukan hanya menjadi tempat membaca, melainkan ruang belajar yang aktif, reflektif, dan inspiratif.
[irp posts=”39221″ ]
Setiap hari, puluhan warga binaan memanfaatkan perpustakaan untuk memperkaya wawasan melalui beragam koleksi buku – mulai dari literatur keagamaan, buku motivasi, keterampilan praktis, hingga sejarah. Tak hanya itu, beragam kegiatan literasi seperti diskusi buku, kelas menulis, dan sesi edukatif lainnya juga rutin digelar untuk meningkatkan minat baca dan daya pikir kritis para warga binaan.
Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, menegaskan pentingnya literasi sebagai pondasi dalam pembinaan karakter dan kecakapan intelektual para warga binaan.
“Kami ingin pembinaan di Lapas Cipinang tidak sekadar fokus pada kedisiplinan atau pelatihan teknis, tetapi juga penguatan intelektual. Buku adalah jendela dunia. Dengan akses bacaan yang tepat, warga binaan bisa memperluas wawasan dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk kembali ke masyarakat,” ujarnya, Rabu (9/4).
Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan, Endi Budi H, menambahkan bahwa program literasi ini dirancang sebagai wadah refleksi dan pengembangan diri.
“Literasi adalah pintu perubahan. Selain melatih kemampuan membaca dan menulis, kami ingin warga binaan mampu berpikir kritis, merumuskan gagasan, dan mengekspresikan diri secara positif. Karena itu, kami padukan kegiatan ini dengan diskusi buku dan kelas menulis yang membangun,” jelasnya.
Salah satu warga binaan, AS, mengaku merasakan dampak positif dari rutinitas membaca yang dilakukannya di perpustakaan Lapas.
“Melalui buku, saya belajar melihat hidup dari sudut pandang baru. Perpustakaan ini jadi tempat yang menenangkan dan membuat saya tetap produktif,” tuturnya.
Dengan dukungan penuh dari petugas serta akses terbuka terhadap ilmu pengetahuan, Lapas Cipinang terus mengembangkan lingkungan pembinaan yang edukatif, humanis, dan bermakna. Program literasi ini menjadi bukti bahwa proses pemasyarakatan dapat berperan besar dalam menciptakan pribadi-pribadi yang lebih baik dan siap kembali berkontribusi bagi masyarakat.
Langkah ini sejalan dengan semangat “Pemasyarakatan PASTI Bermanfaat untuk Masyarakat”, di mana setiap proses pembinaan – termasuk melalui literasi – membuka jalan baru bagi warga binaan untuk tumbuh, berkembang, dan berdaya guna.(Rel/ Ragil Surono)