INformasinasional.com – LANGKAT
Upaya pelestarian budaya Melayu Langkat yang semakin tergerus oleh arus zaman mendapat angin segar dengan hadirnya Laskar Melayu Setia Diraja Kesultanan Langkat, yang kini aktif di bawah naungan Dewan Adat Kesultanan Langkat. Organisasi ini dibina langsung oleh Tengku Pangeran Kendy Hamzah dan Tengku Pangeran Prima Riza, SE, serta diketuai oleh Datok Panglima Muhammad Arief.

Laskar ini lahir sebagai bentuk respons terhadap dampak panjang Revolusi Sosial tahun 1946, sebuah peristiwa kelam dalam sejarah Langkat yang mengubah tatanan budaya dan kekuasaan setempat secara drastis.
“Peristiwa Revolusi Sosial menjadi titik balik penting bagi Kesultanan Langkat. Banyak anggota keluarga kesultanan yang menjadi korban, termasuk sastrawan nasional Tengku Amir Hamzah yang terbunuh saat Istana Darul Aman diserang oleh kelompok Volksfront,” ujar Tengku Pangeran Kendy Hamzah saat ditemui di Sanggar Laskar Setia Diraja, Stabat, Jumat (25/4/2025) malam.
Ia menjelaskan bahwa Laskar Melayu Setia Diraja dibentuk sebagai wadah perjuangan kultural yang bertujuan untuk menjaga warisan adat, budaya, dan seni bela diri Melayu Langkat yang mulai terkikis.
“Sultan Mahmud Abdul Jalil Rahmad Shah bahkan menyatakan kesediaannya bergabung dengan Republik Indonesia pada 5 Oktober 1945. Namun, langkah tersebut memicu reaksi keras dari kelompok-kelompok revolusioner, termasuk komunis yang mendukung penghapusan sistem monarki,” tambahnya.
Tengku Prima Riza menambahkan, gerakan Volksfront yang terbentuk pada masa itu memang bertujuan untuk menghapuskan sistem kerajaan dan menggantikannya dengan pemerintahan yang lebih egaliter. Sayangnya, konflik yang timbul saat itu justru memicu kekerasan terhadap keluarga kesultanan dan menjadi luka sejarah yang belum sepenuhnya sembuh.
Kini, Laskar Setia Diraja hadir bukan untuk menghidupkan kembali sistem monarki, melainkan untuk merawat akar budaya Melayu Langkat yang hampir punah. Melalui sanggar seni, pertunjukan adat, hingga pelatihan seni bela diri tradisional, mereka terus berupaya membangkitkan kembali kebanggaan terhadap budaya lokal.
“Budaya Melayu Langkat adalah identitas kita. Tidak bisa dihilangkan begitu saja meski budaya asing terus datang dan memengaruhi. Kita harus pertahankan dan wariskan kepada generasi muda,” tegas Pangeran Kendy.
Dengan semangat pelestarian yang kuat, Laskar Setia Diraja menjadi simbol perjuangan budaya di tengah gempuran modernisasi dan perubahan sosial yang terus berjalan.(Misnoadi)