INformasinasional.com-Pasaman Barat–Sebuah bencana longsor terjadi di Batang Tinggam, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat (28/11/2025) dinihari. Akibat longsor yang menimpa permukiman warga, enam orang dilaporkan hilang, sementara tiga rumah terdampak berat. Hingga saat ini, proses evakuasi korban masih terhambat karena kondisi medan yang ekstrem.
Kalatsa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Jhon Edwar, menjelaskan bahwa tim kesulitan menjangkau lokasi terdampak.
“Kendala utama adalah akses yang terhalang oleh tumpukan material longsor yang mendanau. Material longsor ini cukup besar, dengan panjang mencapai 600 meter dan tinggi sekitar 10 meter. Kondisi ini menyulitkan tim untuk melakukan pencarian secara langsung,” ujarnya.
Material longsor yang menutup akses jalan dan permukiman warga juga menimbulkan genangan air di lokasi, sehingga membentuk semacam danau kecil. Kondisi ini semakin menyulitkan upaya evakuasi dan pencarian korban.
Tim TRC BPBD bersama TNI, Polri tengah menyiapkan rencana pembuatan palung air untuk menyalurkan air yang menggenangi lokasi longsor. Dengan langkah ini, diharapkan akses menuju korban bisa terbuka sehingga proses evakuasi dapat dilakukan.
Hingga saat ini, pihak BPBD belum dapat memastikan jumlah pasti korban yang terdampak karena belum bisa masuk ke lokasi. Data awal mencatat tiga rumah warga terdampak langsung, dengan enam orang hilang yang masih dalam pencarian.
Tim TRC BPBD terus berkoordinasi untuk menurunkan peralatan berat dan personel tambahan agar proses evakuasi dapat berjalan lebih cepat dan aman.
Bencana ini menjadi peringatan bagi masyarakat di wilayah Talamau dan sekitarnya untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca dan potensi longsor.
Kepala BPBD Pasaman Barat meminta warga sekitar untuk menjauhi lokasi terdampak sampai kondisi aman, serta mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap perubahan situasi yang dapat membahayakan keselamatan warga.
Selain itu, tim TRC BPBD akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan, termasuk kemungkinan terjadinya longsor susulan akibat tingginya curah hujan di wilayah Pasaman Barat.
“Bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama, sehingga setiap langkah evakuasi dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan risiko di lapangan,” katanya.
Reporter: SYAFRIZAL





Discussion about this post