INformasinasional.com-JAKARTA.Mahasiswa Pemerhati Korupsi (MPK) mendesak Bank DKI untuk lebih transparan dalam mengungkap alokasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) pada tahun 2024. Permintaan ini disampaikan setelah munculnya kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan dana CSR, seperti yang sebelumnya terjadi di Bank Indonesia, di mana dana CSR diduga dikorupsi oleh oknum tertentu bersama anggota DPR RI Komisi XI.
Koordinator Nasional MPK, Sultan Takdir Maolidi, menegaskan pentingnya laporan terbuka terkait penggunaan dana CSR agar masyarakat tetap percaya pada integritas Bank DKI. “Kami meminta Bank DKI mengungkap secara jelas kemana dana CSR dialirkan dan untuk apa saja penggunaannya. Jika ada dana yang disalurkan ke anggota DPRD DKI Jakarta, Bank DKI harus transparan menyebut siapa saja penerimanya,” ujar Sultan dalam pernyataan resminya, Jumat (24/1/2025).
MPK juga mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan dana CSR Bank DKI. “Jangan sampai dana yang sejatinya untuk masyarakat digunakan untuk kepentingan pribadi, seperti yang terjadi dalam kasus di Bank Indonesia,” tambah Sultan.
Lebih lanjut, MPK menyatakan komitmennya untuk terus mengawasi pergerakan dana CSR Bank DKI agar digunakan untuk kegiatan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan nasabah Bank DKI. “Kami akan terus mendorong penegak hukum seperti KPK, Polri, dan Kejaksaan Agung untuk bersinergi dalam memberantas praktik korupsi, termasuk yang berkaitan dengan pengelolaan dana CSR,” tegas Sultan.
Dengan langkah ini, MPK berharap kasus-kasus korupsi yang melibatkan dana masyarakat dapat diminimalisasi dan kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan negara dapat terus dijaga.(Rel/Bobby)
